Investasi Hulu Migas Hingga Bulan Juni Tembus 5,21 Miliar Dolar AS

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan laporan terkait investasi hulu migas selama semester pertama 2019.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, investasi hulu migas hingga bulan Juni mencapai 5,21 miliar dolar AS. Jumlah ini meningkat dibandingkan capaian semester satu tahun 2018 sebesar 4,5 miliar dolar AS.

“Investasi semester satu 2019 naik 16 persen,” kata Dwi, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat 19 Juli 2019.

Menurut Dwi, investasi hulu migas ke depan diproyeksikan terus meningkat mengingat hingga tahun 2027, terdapat 42 proyek utama dengan total investasi USD 43,3 miliar. Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta barel setara minyak yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.

Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat.

Dwi juga mengungkapkan bahwa realisasi lifting migas atau produksi minyak yang siap dijual hingga Juni 2019 mencapai sebesar 1,8 juta barel setara minyak atau 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Adapun dari rincian capaian lifting migas tersebut, minyak mencapai 755 ribu barel per hari. Sementara lifting gas diharapkan mencapai 1,06 juta barel setara minyak. Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 9 dari 11 proyek yang akan mulai berproduksi (onstream) di kuartal tiga dan kuartal empat tahun 2019.

Dalam upaya meningkatkan produksi migas, SKK Migas menerapkan empat strategi jangka panjang yakni, pertama dengan mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi di antaranya dengan melakukan reaktivasi sumur yang tidak berproduksi (idle) serta mengimplementasikan inovasi dan teknologi tepat guna.

Kedua, menerapkan transformasi dari sumber daya hingga menjadi produksi migas dengan percepatan monetisasi. “Selain itu juga menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR) dan strategi eksplorasi yang intensif,” kata Dwi. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini