MATA INDONESIA, KIEV – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba mengatakan negaranya menderita serangan roket yang mengerikan ketika artileri Rusia mengempur Kota Kiev. Ini merupakan hari kedua operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Saat beberapa ledakan mengguncang ibu kota Ukraina pada Jumat (25/2) dini hari, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa negaranya mengalami kejadian mengerikan seperti ketika Nazi Jerman menyerang.
“Terakhir kali ibu kota kita mengalami hal seperti ini adalah pada tahun 1941 ketika diserang oleh Nazi Jerman. Ukraina mengalahkan kejahatan itu dan akan mengalahkan yang ini,” tegas Kuleba, melansir The Telegraph, Jumat, 25 Februari 2022.
Serangan cepat dan brutal yang diperintahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Ukraina berlanjut ke hari kedua ketika pejabat Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Kremlin berniat menggulingkan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky dan memasang kepemimpinan baru yang bersekutu dengan Rusia.
Sebelumnya, Badan Intelijen AS yakin bahwa Oleg Tsaryov akan melakoni plot Kremlin, yakni memimpin pemerintahan boneka di Kiev apabila pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy jatuh.
“Moskow mungkin menempatkan Oleg Tsaryov dan lainnya, dalam peran kepemimpinan sebagai bagian dari upaya ini,” kata seorang pejabat intelijen AS kepada Financial Times.
Menurut pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan, nama Tsaryov mencuat dalam materi intelijen AS, yang dibagikan kepada aliansi intelijen Five Eyes yang terdiri dari AS, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Ini merupakan salah satu peringatan dari serangkaian pengungkapan yang dilakukan oleh badan intelijen AS dan sekutu Eropa mengenai niat Presiden Putin menghancurkan Ukraina dan membentuk pemerintah pro-Moskow.