Invasi Hari ke-6, Rusia Lumpuhkan 1,146 Fasilitas Infrastruktur Militer Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengklaim bahwa tentara Rusia telah melumpuhkan 1,146 fasilitas infrastruktur militer Ukraina hingga hari keenam invasi.

“Sejak awal operasi khusus, Angkatan Bersenjata Rusia telah melumpuhkan 1.146 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, termasuk 31 pusat komando dan komunikasi, 81 sistem rudal permukaan-ke-udara S-300, Buk-M1, dan Osa, dan juga 75 stasiun radar,” tuturnya, melansir TASS, Selasa, 1 Maret 2022.

“Pesawat tempur Rusia menghancurkan 311 tank dan kendaraan lapis baja tempur lainnya, 42 pesawat dan helikopter (termasuk yang ada di darat), 51 sistem peluncuran roket ganda, 147 senjata artileri dan mortir lapangan, serta 263 kendaraan bermotor militer khusus,” sambungnya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa invasi atau operasi khusus militer ke Ukraina merupakan respons atas permintaan para kepala Republik Donbass.

Katanya, keputusan invasi diambil untuk melindungi orang-orang yang telah menderita dari pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun. Putin juga menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina dan operasi itu bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada pembedahan yang menyerang dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini