MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Israel telah mengembangkan alat untuk menguji infeksi virus corona, hasilnya bisa langsung diketahui dalam 30 detik.
Perusahaan yang mengembangkan alat tersebut bernama NanoScent. Perusahaan ini sudah melakukan uji coba besar-besaran terhadap keberadaan virus aktif memberikan hasil dengan akurasi 85 persen.
Kepala eksekutif perusahaan, Oren Gavriely, mengatakan kepada AFP bahwa breathalyzer, suatu alat untuk memperkirakan kadar dalam darah melalui napas, tidak akan menggantikan tes lab.
Breathalyzer hanya akan bertindak sebagai alat skrining massal yang dapat membantu orang memperoleh kepercayaan diri untuk kembali dan beraktivitas seperti biasa.
Diketahui, NanoScent telah beroperasi selama beberapa tahun, yang berspesialisasi dalam teknologi pendeteksi cepat, termasuk untuk keperluan medis.
Gavriely mengatakan bahwa ketika mengunjungi Amerika Serikat pada bulan Januari, ia merasa keunggulan perusahaannya mungkin diperlukan untuk membantu melawan Virus Corona yang menginfeksi di Asia dan menyebar hingga ke Barat.
Sebelum melakukan tes, orang yang akan melakukan prosedur tersebut terlebih dahulu diberikan beberapa pertanyaan pendek tentang paparan COVID-19 dan gejala-gejalanya.
Tes dimulai dengan target penelitian menarik napas melalui hidung, tahan napas, tutup satu lubang hidung dan buang napas melalui yang lain dan memasukkannya ke dalam kantong kecil yang disebut “Air Trap” melalui tabung genggam.
Tabung tersebut kemudian dicolokkan ke “Scent Reader”, sebuah perangkat persegi kecil yang berputar pelan saat menyedot udara dari kantong. Dalam hitungan detik hasil tesnya akan muncul di ponsel.
“Kami mengambil suatu pola, kami mencatat pola itu dan kemudian dapat mendeteksi apakah seseorang positif COVID-19 atau tidak.”