Ini Jawaban Menteri BUMN Soal Pekerja Krakatau Steel Terlibat Terorisme

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara, terkait penangkapan salah satu pekerja PT Krakatau Steel oleh Densus 88 yang di duga terlibat aksi terorisme.

Menurutnya, terorisme adalah tindak kejahatan yang bisa menimbulkan ketakutan masif, menimbulkan korban, merusak objek vital yang strategis, juga mengancam keamanan negara. “Saya rasa tidak ada satu orangpun yang mendukung aksi teror,” katanya.

Dia memastikan mendukung aksi kerja polisi dan semua aparat guna memerangi terorisme. Ini berlaku tidak hanya di lingkungan BUMN tetapi di seluruh Indonesia.

Apabila secara hukum pekerja BUMN benar-benar terbukti bagian dari aksi teror, dia menegaskan jika orang tersebut bukan lagi menjadi bagian dari Kementerian BUMN. “Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini,” katanya.

Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan jika terorisme merupakan masalah nasional bahkan internasional. Pihaknya siap bekerjasama dengan aparat keamanan dalam memberantas aksi terorisme.

Sejauh ini, lanjut dia, perusahaan hanya bisa memantau aktivitas dan perilaku  pekerja di tempat kerja. Di luar tempat kerja menjadi kewenangan aparat penegak hukum.

“Mengenai pencegahan dan pemberantasan terorisme sudah ada lembaga yang menangani hal tersebut,” katanya.

Secara normatif, dia menambahkan, langkah yang bisa dilakukan perusahaan adalah memperketat saat proses seleksi pekerja. Dengan menggandeng atau bekerjasama bersama aparat. Kerjasama pemeriksaan latar belakang calon pekerja.

“Background checking guna proses seleksi bisa mengurangi pelamar yang terindikasi bagian dari jaringan terorisme,” katanya.

 

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini