MATA INDONESIA, JAKARTA-Sektor industri properti di Indonesia, mulai bangkit di tengah masa pandemi covid-19. Hal itu diikuti dengan kondisi perekonomian di tanah air yang berangsur pulih hingga penghujung tahun 2020.
Saat ini minat konsumen terhadap produk hunian naik seiring dengan pembatasan aktivitas yang membuat masyarakat fokus berkegiatan dari rumah.
Sekertaris Perusahaan PT DMS Propertindo Tbk Hariyadi mengatakan menyambut tren positif ini, pihaknya mulai menyiapkan proyek hunian di daerah Kabupaten Bandung.
Area Kabupaten Bandung menjadi salah satu area favorit untuk mencari hunian karena pilihan fasilitas yang tersedia. Sehingga adanya akses penghubung antara kawasanhunian dan aktivitas di pusat kota akan menjadi salah satu penggerak roda ekonomi kedepannya.
“Melalui proyek ini PT DMS Propertindo optimis mencatatkan omzet rupiah 1,4 triliun dalam kurun waktu 7 tahun,” katanya.
Sebelumnya, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan pasar properti tahun ini lebih baik dengan kenaikan penjualan berkisar 10 persen hingga 15 persen.
Prediksi kenaikan sebesar itu, menurut dia, dilatarbelakangi oleh penurunan yang cukup dalam yang terjadi sepanjang tahun lalu akibat pandemi virus corona jenis Covid-19.
“Terjadi penurunan yang cukup dalam tahun lalu. Jadi, secara umum harusnya pasar properti akan lebih baik pada tahun ini dengan kenaikan berkisar 10 persen sampai 15 persen,” ujarnya.
Menurutnya, bisnis properti tahun ini sangat menantang bagi pelaku pasar properti. Namun, dia memprediksi ketika pandemi mereda, pasar properti naik secara eksponensial, karena potensi permintaan yang tertunda masih sangat besar. Namun, hal itu baru terjadi paling cepat pada semester kedua tahun ini.
Mengenai perkembangan ekonomi global, menurut Ali, meskipun banyak yang memperkirakan akan tumbuh lebih baik, tetap perlu dicermati bahwa status lockdown yang diberlakukan kembali di beberapa negara dapat mengganggu ekonomi secara luas.
Pengusaha properti Marcellus Chandra mengatakan bahwa tahun 2021 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi properti. Hal ini berkaitan dengan kondisi tahun 2020 dimana banyak pengusaha properti yang merugi karena penjualan yang anjlok terdampak pandemi covid-19.
“Karena itu developer memberikan banyak keringanan dan promo-promo di saat ini. Ini saat yang tepat untuk investasi karena bisa membeli properti semurah mungkin dengan prospek menguntungkan,” katanya.
Dia mengatakan, pandemi membuat penjualan properti pada tahun lalu terganjal. Karena sangat sulit bagi pihaknya untuk mengajak calon pembeli datang. Pembeli dinilai melakukan “rem investasi” karena di masa pandemi, investasi bukanlah prioritas utama.