MATA INDONESIA, JAKARTA-Industri perumahan saat ini terus didorong pemerintah untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, mencatatkan kinerja positif sampai dengan Triwulan III-2021 meski pandemi Covid-19. Kinerja SMF tetap tumbuh dengan baik di tengah pandemi, baik melalui penyaluran pinjaman atau pembiayaan kepada Lembaga Penyalur KPR, serta pendapatan usaha.
“Hingga September 2021, laba bersih SMF mencapai Rp 400 miliar, atau tumbuh 8,56 persen dibanding posisi September 2020 yang sebesar Rp 369 miliar,” ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo.
Ananta juga mengungkapkan bahwa SMF kini terus bergiat dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai fiscal tools Pemerintah dalam mendorong bangkitnya industry perumahan baik dari sisi supply maupun demand.
Hal itu sesuai dengan perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah melalui penyaluran pembiayaan perumahan yang berkesinambungan.
Sampai dengan Triwulan III-2021, SMF telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 4,90 triliun.
Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 September 2021, mencapai sebesar Rp74,04 triliun yang terdiri atas pembiayaan sebesar Rp61,10 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,79 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar.
Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,19 juta debitur KPR yang terdiri dari 61,05 persen pembiayaan, 18,38 persen KPR FLPP, 20,45 persen sekuritisasi, dan 0,13 persen pembelian KPR.
Pada triwulan III, SMF telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I Tahun 2021 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp1,2 triliun.
Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp17 triliun.