MATA INDONESIA, JAKARTA-Industri pengolahan susu memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Tanah Air, mengingat kebutuhan pasar domestik yang kian meningkat. Hal itu dikatakan oleh Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika.
Bahkan, kata dia dinilai mampu menumbuhkan wirausaha industri baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak sapi perah lokal.
Putu menegaskan Kemenperin fokus untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu. Langkah strategis yang ditempuh adalah mendorong tumbuhnya industri pakan hijauan.
“Pakan ternak ini sebagai critical point dalam meningkatkan produksi susu segar,” ujarnya.
Agara semua berjalan seirama, program integrasi antara koperasi peternak sapi lokal sebagai pemasok bahan baku susu segar dengan industri pakan hijauan.
“Pakan ternak yang perlu digenjot kuantitas dan kualitasnya adalah jenis ruminansia, yang terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen,” katanya.
Pakan ternak hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada usaha peternakan rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta beberapa rumput introduksi sebagai rumput unggulan.
“Ruminansia ini untuk seratnya, sedangkan protein diperoleh dari leguminosa atau tanaman polong-polongan. Langkah ini mulai berkembang di Indonesia,” katanya.
Putu optimistis upaya tersebut dapat mendorong program substitusi impor. Upaya ini akan diwujudkan melalui pengembangan dan penguatan program kemitraan yang saling menguntungkan antara industri pengolahan susu dengan koperasi atau peternak sapi perah lokal.
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro mengaku perusahaannya merasakan manfaat besar dengan adanya program kemitraan dengan koperasi peternak sapi perah lokal, sehingga menjaga pasokan bahan baku susu segar bagi industri pengolahan susu.
“Industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor yang memiliki resiliensi yang tinggi, khususnya di tengah dampak pandemi. Kami juga melihat Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan industri pengolahan susu,” katanya.