MATA INDONESIA, JAKARTA-Industri migas termasuk PHI berperan penting dalam menghasilkan minyak bumi dan gas yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim mengatakan pada 2020, Subholding Upstream Regional Kalimantan Pertamina ini memproduksi rata-rata 51,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 727,5 juta meter standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
“Capaian tahun 2020 ini setara dengan 13 persen dari produksi minyak Pertamina dan 28 persen dari produksi gas Pertamina,” katanya dalam webinar di Jakarta, Rabu, 22 September 2021.
Selain memproduksi migas bagi negara, lanjut Chalid, PHI juga konsisten melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
Program TJSL ini, kata dia, harus memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, lingkungan dan hukum serta menjadi bagian dari pendekatan bisnis perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Program TJLS PHI terdiri dari lima pilar yang merupakan satu kesatuan dan berkesinambungan, yakni kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur, lingkungan, dan tanggap bencana,” katanya.
Chalid menunjukkan berbagai capaian dan penghargaan oleh PHI dan unit-unit usahanya pada 2020 dan 2021 karena program-program unggulan selama ini. Misalnya, pada 2020, PHI meraih lima penghargaan Indonesia CSR Award 2020.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa PHI mengimplementasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan mengupayakan keseimbangan antara aspek manusia (people), lingkungan (environment), dan ekonomi,” katanya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Azhari Idris mengungkapkan dukungan terhadap pelaku industri hulu migas dalam hal pengembangan masyarakat sekitar dan terus meningkatkan peran aktif masyarakat setempat melalui potensi lokal serta mengimplementasikan inovasi-inovasi program.