MATA INDONESIA, JAKARTA-Perekonomian global mengalami tekanan berat selama 2,5 tahun sehingga mengakibatkan perubahan dan pergeseran paradigma dari kehidupan sehari hari dan proses kerja berbagai lini usaha.
Selama pandemi, kebersihan menjadi prioritas utama dan berlanjut menjadi norma standar di masa sekarang, dimana pandemi lebih terkendali dan ekonomi mulai berangsur bergerak kembali.
Fasilitas umum, pelayanan masyarakat, gedung dan ruang publik memiliki kriteria dan standar baru untuk peningkatan mutu kebersihan dan sanitasi.
Sementara, di sisi laundry, pengusaha juga berusaha untuk meningkatkan kualitas dan hasil, bukan hanya dalam kapasitas laundry komersial dan industrial namun juga pada outlet laundry ritel seperti coin laundry dan kilo laundry.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (APKLINDO) Shiddiq mengatakan dalam upaya meningkatkan kualitas, tidak hanya dengan dukungan produk atau teknologi yang membantu proses kerja klining di berbagai sektor, namun, kompetensi dari tenaga kerja yang melaksanakan juga perlu ditingkatkan.
“Terutama dengan pelatihan dan sertifikasi sehingga dipastikan penggunaan teknologi dan pengetahuan mengenai kebersihan dapat optimal,” katanya.
Hal yang senada diungkapkan juga oleh Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI), dimana tuntutan pasar akan jasa laundry yang bermutu dan memenuhi standar kesehatan turut mengubah peta dan pola kerja industri laundry nasional.
“Terutama pada usaha laundry yang melayani sektor pariwisata dan fasilitas kesehatan, standar dan kriteria pelanggan semakin tinggi. Pelaku usaha harus terus meningkatkan mutu kalau tidak mau ketinggalan,” kata Ketua Umum APLI Wasono Rahardjo.