MATA INDONESIA, JAKARTA-Kerjasama di sektor transportasi mulai dijajaki oleh pemerintah Indonesia ke negara Eropa.
Nantinya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bakal menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak dari negara Hungaria, Austria, dan Perancis, pada 30 Agustus sampai 2 September 2022.
“Kunjungan kerja yang dilakukan untuk menjajaki peluang kerja sama sektor transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian, serta kerja sama pengembangan SDM sektor transportasi,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Di Hungaria, dijadwalkan Menhub akan bertemu dengan Menteri Inovasi dan Teknologi Hungaria, Mr. László Palkovics, meninjau lokasi proving ground (pengujian kendaraan bermotor) ZalaZone di Budapest, serta bertemu dengan otoritas dan pengelola kereta api, MRT, dan bus listrik di Hungaria.
Kemudian di Austria, dijadwalkan untuk bertemu dengan Pemimpin perusahaan internasional kereta gantung (ropeway/cable car) Doppelmayr Group.
Selanjutnya di Perancis, dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Transportasi Perancis Clément Beaune, pimpinan otoritas penerbangan Aeroports de Paris, dan pimpinan perusahaan transportasi kereta api Systra Group dan Crossrail International (CI), yang telah membantu proyek LRT Jabodebek tahap satu sebagai konsultan.
“Diharapkan perusahaan internasional kereta gantung (ropeway/cable car) Doppelmayr Group, dan perusahaan transportasi kereta api Systra Group dan Crossrail International (CI) dapat ikut berpartisipasi pada proyek LRT Jabodebek tahap 2,” ucap Menhub.
Adapun dalam pertemuan tersebut, Indonesia menawarkan partisipasi swasta pada sejumlah pembangunan dan pengembangan sarana, prasarana, dan SDM sektor transportasi,
diantaranya yakni proyek Proving Ground, Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Baubau di Sulsel, Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat, Bandara Singkawang di Kalimantan Barat, pembangunan transportasi perkotaan berbasis rel, serta kerja sama pengembangan SDM (program pertukaran mahasiswa, beasiswa, atau pemberian kuliah umum yang diberikan oleh para ahli dan akademisi di bidang transportasi.