Indonesia Dihantam Malaysia 1-5, Bima Sakti Salah Strategi Rotasi Pemain

Baca Juga

MATA INDONESIA, CIBINONG – Pelatih Bima Sakti menyebut, kekalahan timnas Indonesia U-17 lawan Malaysia karena salah strategi rotasi pemain di Kualifikasi Piala Asia U-17.

Di laga pamungkas Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17, Indonesia kalah telak 1-5 lawan Malaysia. Gol-gol Malaysia dicetak oleh Zainurhakimi Zain, Arami Wafiy (2 gol), Anjasmirza Saharudin, dan Afiq Danish. Sementara gol Timnas U-17 dicetak oleh Arkhan Kaka.

Dari empat pertandingan, Bima Sakti selalu mengandalkan Arkhan Kaka, Nabil Asyura, dan Habil Abdillah. Merekan nyaris tak tergantikan dalam tim.

Keputusan Bima Sakti tak merotasi tim saat pertandingan pertama lawan Guam disebut sebagai salah satu faktor penyebab anak asuhnya kelelahan. Harusnya, dia menurunkan pemain lapis kedua.

“Bisa jadi kelelahan dan kesalahan saya juga lawan Guam harusnya pasang lapis dua, terpikir di babak pertama apa kami ubah satu jam sebelum bertanding karena itu pertandingan pertama buat kami,” ujar Bima.

“Kami ambil aman dulu, di babak kedua [lawan Guam] baru kami rotasi empat pemain. Jadi kelelahan [lawan Malaysia] bisa juga jadi penyebab dan jadi evaluasi kami,” katanya.

Bima Sakti enggan kekalahan anak asuhnya karena absennya kapten tim sekaligus jantung pertahanan, Muhammad Iqbal Gwijangge. Menurut dia, Indonesia pernah beberapa kali main tanpa Iqbal saat pemusatan latihan di Yogyakarta.

“Sebenarnya di tim ini tidak ada pemain bintang. Peran Iqbal sangat penting, tetap kami juga sudah beberapa kali uji coba dengan tim-tim lain di Yogyakarta, dengan mencoba tanpa Iqbal,” ucapnya.

“Tapi memang pressure tadi (Vs Malaysia U-17) sangat tinggi. Atmosfer sangat memengaruhi, masuknya gol Malaysia dari satu sampai lima itu yang membuat kami sedikit tegang,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini