Mata Indonesia, Jakarta – Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Tanzania, Samia Suluhu Hassan, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1). Presiden Jokowi menilai, kunjungan ini makin mempererat persahabatan kedua negara serta meningkatkan kerja sama konkret di berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga kesehatan.
“Dalam pertemuan tadi kami telah membahas beberapa hal. Yang pertama terkait perdagangan, preferential trade agreement akan dibentuk untuk meningkatkan perdagangan dan peluncuran negosiasinya dimulai tahun ini,” ungkap Presiden Jokowi.
Kedua, terkait investasi, Presiden Jokowi mendorong komitmen kerja sama bidang migas untuk terus diperkuat. Presiden menyebut, Pertamina telah memperluas kerja sama di Mnazy Bay, dan pelatihan pegawai Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) juga sudah dimulai.
“Ke depan, Indonesia mengharapkan negosiasi antara Medco Energi untuk kerja sama LNG dan rencana investasi ESSA di bidang pupuk dapat segera terrealisasi. Saya juga telah menyampaikan pentingnya pembentukan bilateral investment treaty untuk perlindungan investasi kedua negara,” paparnya.
Ketiga, terkait kerja sama pembangunan, Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama revitalisasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan, pelatihan sumber daya manusia bidang migas dan pertanian, serta penerapan National Single Window System.
Keempat, terkait kesehatan, Presiden menyebut, perusahaan farmasi Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan medis di Tanzania. Untuk itu, Presiden Jokowi mengungkapkan pentingnya penjajakan intensif antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dengan Otoritas Obat dan Medis Tanzania untuk mempercepat registrasi produk farmasi.
Lebih lanjut, Presiden juga mengajak Tanzania sebagai mitra utama untuk mendukung penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum II yang akan diselenggarakan oleh Indonesia pada tahun ini untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan. Kedua pemimpin juga membahas beberapa isu global seperti situasi di Gaza.
“Terkait situasi di Gaza, kedua negara memiliki kesamaan posisi dan akan terus berkoordinasi untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina,” imbuhnya.
Di sisi lain, Presiden Samia menuturkan, kunjungan ini merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri pada tahun 2024. Presiden Samia menyebut, kunjungan ini merupakan sebuah kesempatan di waktu yang tepat dan jauh lebih signifikan karena Indonesia-Tanzania tahun ini memperingati 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.
“Bagi kami, Indonesia telah menjadi sahabat segala musim dan segala cuaca karena hubungan kami telah terjalin sejak masa pra-kolonial dan setelah diresmikan, Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang membuka kedutaan besarnya di Tanzania,” ujar Presiden Samia.
(BPMI Setpres)