Imbas Pandemi, 175 Juta Masyarakat Dunia Kehilangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif selama masa pandemi ini mengalami kontraksi yang sangat hebat. Tercatat tahun 2020 kunjungan pariwisata turun 75 persen. Kemudian tahun ini hingga Juni 2021 kembali turun hingga 80 persen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan penurunan kunjungan wisatawan tak lepas dari akibat adanya kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.

“Wisatawan nusantara turun karena beberapa pembatasan, tenaga kerja juga terkikis hampir tujuh persen,” kata dia.

Sebagai penghasil devisa negara, sektor pariwisata kini turun peringkat dari posisi kedua setelah sektor dan gas bumi. Kontribusinya hanya 35,4 miliar US dolar atau turun hampir 80 persen dibandingkan kondisi pra pandemi.

“Devisa turun dari posisi dua setelah minyak dan gas bumi, menuju USD 35,4 miliar,” katanya.

Kondisi ini kata Sandiaga disebut sebagai penurunan fenomenal. Sebab kondisi ini tidak hanya dialami Indonesia, melainkan juga negara-negara di seluruh dunia.

Setidaknya sepanjang tahun 2020, 174,4 juta pekerja pariwisata berpotensi kehilangan pekerjaan. Mayoritas atau sebanyak 106,7 juta pekerja berasal dari negara-negara di Asia Pasifik.

“175 juta masyarakat dunia kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Meski begitu, secara umum kondisi global mulai masuk tahap pemulihan. Tercermin dari perekonomian di Amerika Serikat yang mulai menuju titik yang lebih baik dibandingkan tahun 2020 lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini