Ilmuwan Kembangkan Laser Pendeteksi dan Penghancur Sel Kanker

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sel tumor dan kanker menjadi momok yang menakutkan bagi setiap orang. Pasalnya, keberadaannya di dalam tubuh sulit terdeteksi. Namun, saat ini tak perlu khawatir, kini ilmuwan telah menciptakan sebuah teknologi yang dapat mendeteksi dan menghancurkan sel kanker tersebut.

Perawatan ini memungkinkan para dokter dengan cepat memindai darah pasien tanpa harus mengambilnya dari mereka. Biasanya, para dokter harus mengampil sampel darah pasien dulu untuk melihat sel- sel tumor yang bersirkulasi (CTC), yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menjadi metastasis mematikan.

Ya, para ilmuwan telah lama menjadikan CTC sebagai cara untuk memahami risiko metastasis pada pasien. Jika berhasil menemukan CTC, dokter dapat mengetahui seberapa besar kemungkinan kanker menyebar dan bisa dengan cepat melakukan terapi laser yang mampu membunuh sel-sel tersebut.

Namun sayangnya, cara tersebut masih memiliki hambatan karena dokter hanya dapat mengambil sejumlah kecil darah yang kemungkinan tidak mengandung CTC sama sekali.

Untuk mengatasinya, ilmuwan kemudian menciptakan sistem yang mereka sebut dengan Cytophone. Cara ini menggunakan laser untuk melihat ke dalam kulit pasien dengan melanoma, serta mencari CTC yang mengalir di pembuluh darah mereka.

Dengan melakukan hal tersebut, peneliti berhasil menemukan CTC bermasalah dengan sukses pada 27 dari 28 pasien yang menjadi subjek studi. Yang lebih menakjubkan, sel tumor dapat terdeteksi hanya dalam waktu 10 detik menunjukkan bahwa sistem ini 1.000 kali lebih sensitif dari metode yang sudah ada.

Menurut studi yang dipublikasikan pada jurnal Science Translational Medicine, pemindaian dengan laser langsung memberikan hasilnya dalam 10 detik-60 menit tanpa kegagalan.

Tidak hanya mendeteksi, teknik ini juga bisa menghancurkan CTC yang biasanya membentuk gumpalan darah saat mereka bersirkulasi. Perlu diketahui bahwa gumpalan-gumpalan tersebut lah yang biasanya menjadi penyebab kematian nomor dua pada pengidap kanker.

Meski begitu, para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah cara ini bisa digunakan pada semua orang.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini