MATA INDONESIA, LONDON – Inggris akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) yang menarik sisa pasukannya – 2,500 pasukan, di Afghanistan. Paman Sam berencana menarik pasukannya pada awal Mei hingga sebelum 11 September 2021.
Senada dengan AS, Negeri Ratu Elizabeth itu dipastikan takkan lagi menyisakan pasukan di Bumi Afghanistan. Inggris telah menyusun rencana untuk menyerahkan kendali akademi di Kabul –tempat pasukan Inggris melatih tentara Afghanistan, kepada pemerintah.
Melansir Reuters, Rabu, 14 April 2021, ada sekitar 750 tentara Inggris di Afghanistan. Sejauh ini, Inggris masih bergantung pada pangkalan dan infrastruktur AS dan hal inilah yang tampaknya membuat anggota NATO tersebut berencana menarik pasukannya.
Sedangkan AS, Presiden Joe Biden berencana menarik 2,500 pasukan yang tersisa di bumi Afghanistan pada 11 September 2021 atau tepat 20 tahun pasca-serangan Al-Qaeda yang memicu perang terpanjang di AS.
Keputusan Presiden Biden melewati tenggat waktu yang sebelumnya direncanakan, yakni pada 1 Mei –seperti yang disetujui mantan Presiden AS, Donald Trump dan Taliban tahun lalu. Sebelumnya, Presiden Biden mengatakan, tenggat waktu tersebut sulit dicapai.
Para pemberontak Taliban mengancam akan melanjutkan serangan terhadap pasukan asing jika tenggat waktu itu terlewat. Tetapi Presiden Biden masih akan menetapkan tanggal penarikan jangka pendek, yang berpotensi meredakan kekhawatiran Taliban.
Mantan Senator Delaware tersebut akan mengumumkan keputusannya secara terbuka pada Rabu (14/4) waktu setempat, kata Gedung Putih. Seorang pejabat senior pemerintahan AS mengatakan penarikan akan dimulai sebelum 1 Mei dan bisa selesai sebelum batas waktu 11 September.
Masih belum jelas bagaimana langkah Biden akan berdampak pada pertemuan puncak 10 hari yang direncanakan mulai 24 April tentang Afghanistan di Istanbul yang akan menyertakan PBB dan Qatar. Taliban memastikan tidak akan ambil bagian dalam pertemuan puncak sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.
Intervensi militer AS di Afghanistan terjadi sejak 2001, menyusul serangan 11 September yang dilakukan Al-Qaeda, ketika para pembajak menghantam pesawat ke World Trade Center di New York City dan Pentagon di luar Washington. Insiden tersebut menewaskan hampir 3 ribu orang.