MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok Khilafatul Muslimin tidak berideologi ahlussunnah wal jamaah. Atau kelompok selalu berpedoman pada sunnah Nabi Muhammad SAW.
Mereka memiliki pandangan yang sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pernyataan ini disampaikan Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makmun Rasyid.
”Sama seperti HTI. Mana yang penting selama menguntungkan bagi kelompok dan personal orangnya,” ujar Makmun dalam webinar kebangsaan, Sabtu, 11 Juni 2022.
Dalam salah satu buku milik Khilafatul Muslimin tercantum cita-cita ingin mendirikan negara di dalam negara. Sistem khilafah islamiyah mereka menegaskan ideologinya bukan Pancasila.
”Karena sistem khilafah mengharuskan negaranya bernama khilafah, ideologinya Islam dan hukum positifnya Islam,” ujarnya.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid menilai Khilafatul Muslimin sama bahayanya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Negara Islam Indonesia (NII), serta Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab, mereka mengampanyekan tegaknya sistem khilafah.
Nurwakhid mengatakan kelompok ini memiliki cita-cita dan ideologi yang sama dengan HTI. Yaitu mendirikan khilafah. Bedanya, organisasi yang telah bubar itu merupakan gerakan transnasional. Dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara.
”Sementara Khilafatul Muslimin mengeklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih,” ujar Nurwakhid.