Idap Sindrom Tak Bisa Kenyang, Nafsu Makan Bocah Ini Ekstrem Banget Sampai Hobi Makan Tisu Toilet

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Punya nafsu makan yang besar sebenarnya baik bagi pertumbuhan seorang anak. Tapi kalau nafsu makannya super duper berlebihan justru jadi berbahaya bagi kesehatan.

Hal inilah yang dialami Benjamin, seorang bocah asal Johannesburg, Afrika Selatan yang menderita sindrom langka. Benjamin mengidap Prader-Willy Syndrome, kelainan yang membuat dirinya tak bisa merasa kenyang.

Kelainan inilah yang membuat nafsu makan Benjamin super duper berlebihan hingga tubuhnya mengalami obesitas. Bocah ini bahkan bisa menghabiskan 2 ekor ayam, berlapis-lapis roti hingga minum sebotol besar cola dalam sehari.

Karena penyakitnya ini, Benjamin juga memiliki nafsu makan menyimpang. Ia sampai hobi mengonsumsi tisu toilet.

Dilansir dari China Press, Jumat, 6 September 2019, pada usia 3 tahun saja berat Benjamin sudah mencapai 40 kg. Orangtua Benjamin lantas membawanya ke dokter.

Sindrom Prader-Willy yang dialami Benjamin merupakan bawaan lahir. “Biasanya Benjamin alam sehari akan mulai makan roti, 1 jam setelahnya akan minum cola dan telan makanan sisa semalam,” kata Ibu Benjamin.

“Untuk makan siangnya sendiri ialah dua ekor daging ayam,” lanjutnya.

Saking tak bisa menahan rasa lapar, Benjamin bahkan melahap tisu toilet. Kini, di usianya yang 10 tahun bobot tubuh Benjamin mencapai 90 kg. Malangnya, bocah tersebut juga mengalami diabetes tipe 2 di usianya yang masih sangat muda.

Ia juga kerap menderita sesak napas dan sakit di seluruh bagian tubuhnya. Belakangan, Benjamin dikabarkan telah meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini