MATA INDONESIA, WASHINGTON – Amerika Serikat berencana mencabut label teroris terhadap Houthi Yaman, yang sebelumnya disematkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Ini merupakan respons atas krisis kemanusiaan yang terjadi Yaman.
“Setelah peninjauan menyeluruh, kami dapat mengonfirmasi bahwa Sekretaris bermaksud untuk mencabut label Organisasi Teroris Asing dan penunjukkan Teroris Global yang ditunjuk untuk Ansarallah,” kata pejabat AS yang menggunakan nama lain untuk Houthi Yaman, melansir Reuters, Sabtu, 6 Februari 2021.
Menjelang akhir masa jabatan, mantan Presiden Donald Trump memberi label Houthi Yaman atau Ansarallah sebagai Organisasi Teroris Asing. Hal ini menuai kecaman, terutama dari PBB yang menganggap keputusan tersebut semakin meningkatkan krisis kemanusiaan dan angka kelaparan di Yaman.
“PBB dan organisasi kemanusiaan menjelaskan bahwa hal tersebut akan mempercepat krisis kemanusiaan terburuk di dunia,” sambung pejabat AS tersebut.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memasukkan Houthi ke daftar hitam pada 19 Januari 2021 atau sehari sebelum Presiden Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS. Ketika itu PBB dan kelompok bantuan memberi peringatan bahwa hal itu akan mendorong jutaan orang di Yaman ke dalam kelaparan dengan skala besar.
Pejabat itu juga menekankan bahwa tindakan itu tidak ada hubungannya dengan pandangan AS tentang Houthi dan perilaku tercela mereka. Dan kembali menegaskan komitmen Washington untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayahnya dari serangan teroris.
Pemerintahan Trump sejatinya mengecualikan kelompok bantuan, PBB, Palang Merah Internasional, dan ekspor komoditas pertanian, obat-obatan, dan perangkat medis dari penunjukannya. Namun, pejabat PBB dan kelompok bantuan tetap mengecam keputusan Trump.