Heran Solo Jadi Zona Hitam Corona, Ganjar: Ada yang Lagi Benci

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa heran dengan ditetapkannya Kota Solo sebagai zona hitam Covid-19. Ia menduga, ada pihak-pihak tertentu yang menyimpan ketidaksukaan terhadap Solo.

“Saya juga heran, mungkin itu penilaian pengamat yang bilang begitu, atau ada yang lagi benci. Kok banyak yang bilang zona hitam, yang bilang siapa? Mungkin yang hitam itu bajumu,” kata Ganjar, Selasa 14 Juli 2020.

Ia tak menampik, Solo juga cukup terdampak Covid-19, apalagi setelah ada 25 dokter yang terpapar virus tersebut di RSUD Moewardi.

“Kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T yakni testing, tracking, treatmen. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?” ujarnya.

Saat ini, kasus positif Covid-19 di Kota Solo mencapai 64 orang. Dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia. Sedangkan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jateng masih ditempati Kota Semarang, yang belum disebut zona hitam.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang saat ini telah mencapai 2.565 orang. Perinciannya, 847 orang masih menjalani perawatan, 1.457 orang dinyatakan sembuh, dan 261 orang meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini