MATA INDONESIA, JAKARTA-Nama Prabowo Subianto selalu teratas dalam setiap kali survei bursa calon presiden yang dilakukan. Namun, kali ini Gubernur Ganjar Pranowo mengungguli berdasarkan hasil survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS).
Dalam hal ini elektabilitas Ganjar mencapai 17,2 persen, sedangkan Prabowo hanya 16,4 persen. Di sisi lain, calon yang didukung oleh elite PDI Perjuangan yaitu Puan Maharani masih berjuang di papan bawah dengan elektabilitas 1,8 persen.
Nama Puan juga ramai diperbincangkan publik sejak maraknya pemasangan baliho di berbagai daerah. Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang juga banyak memasang baliho cukup puas dengan elektabilitas 1,3 persen.
Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K mengatakan dengan mengacu pada tren sejak tahun lalu Ganjar berpeluang kuat meninggalkan Prabowo yang elektabilitasnya cenderung turun.
Persoalannya, tidak seperti Prabowo yang didukung Partai Gerindra, posisi Ganjar masih harus bertarung di internal PDIP mengingat dukungan elite politik partai banteng itu masih mengarah kepada Puan.
Belakangan situasi makin memanas dengan sebutan “celeng” oleh kubu pendukung Puan terhadap kubu Ganjar. Sebaliknya, pendukung Ganjar membalas dengan tudingan bahwa banyak kader bermental bebek di internal PDIP.
Kelompok-kelompok relawan Ganjar juga terus bergerak di lapangan dan media sosial untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
“Jika berkaca dari kasus Jokowi pada 2014, PDIP harus mempertimbangkan pemilihan tokoh yang tepat untuk bisa memastikan kemenangan PDIP pada 2024 mendatang,” katanya.
PDIP diprediksi memecahkan rekor dengan menang pemilu tiga kali berturut-turut. Tetapi dinamika internal membayangi dengan pertarungan antara menang pemilu atau proses regenerasi.
Figur-figur kuat lain yang bertarung dalam bursa capres adalah Ridwan Kamil (13,5 persen), Anies Baswedan (8,3 persen), Sandiaga Uno (7,5 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (5.2 persen).
“Seperti halnya Ganjar, tokoh-tokoh itu pun masih harus berjuang untuk mendapatkan tiket dari partai politik, kecuali AHY yang merupakan Ketua Umum Demokrat,” katanya.
Pada posisi berikutnya ada Erick Thohir (4,3 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Giring Ganesha (2,1 persen). Selain Puan dan Airlangga, ada pula Mahfud MD (1,5 persen), Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Moeldoko (1,0 persen). Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,7 persen.
Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Oktober 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.