Hasil Survei: Gen Z Lebih Pilih e-Wallet daripada ATM Bank

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam sebuah survei ditemukan bahwa hanya 35,4 persen Generasi Z atau Gen Z yang memiliki dan menggunakan ATM. Selebihnya memilih memakai e-Wallet.

Alasan penggunaan e-Wallet paling banyak adalah karena mudah digunakan, faktor keamanan, hemat waktu, ada promo dan pembukaan akun yang mudah.

“Alasan kepraktisan ini muncul dalam beberapa riset kami terkait keuangan digital. Apalagi membuka akun e-Wallet sangat mudah dibanding rekening dan ATM, terutama rekening & ATM bank konvensional,” kata Manajer Riset Katadata Insight Center (KIC), Vivi Zabkie.

Survei terhadap 5.204 responden yang mayoritas dari Generasi Z dan Generasi Y ini juga menemukan jika rekening bank digital mulai banyak dilirik. Dalam survei ini rekening digital digunakan oleh 24,3 persen responden. Sedang jika dilihat berdasarkan kelompok generasinya maka, penggunaan atau pembukaan jenis rekening bank pada Gen Z dan Gen Y sedikit berbeda.

Jika pada generasi millenial rekening bank yang banyak dimiliki adalah berasal dari bank konvensional (45,7 [persen) dibanding rekening bank digital (27,5 persen), maka pada Generasi Z, kepemilikan rekening bank konvensional dan digital nyaris berimbang.

Sebanyak 19,6 persen Gen Z punya rekening bank konvensional, lalu bank digital 18,5 persen. Ini menunjukkan bisa jadi di masa mendatang, kepemilikan rekening bank digital adalah hal yang umum atau biasa.

Survei mengenai perilaku keuangan ini juga menggali perilaku keuangan kedua kelompok generasi ini dalam memanfaatkan fasilitas kredit/paylater. Dalam survei yang dilakukan secara online dengan responden berasal dari 34 provinsi ini, 13,8 persen responden pernah memanfaatkan fasilitas kredit/paylater. Pada Generasi Y, paylater digunakan 16,5 persen responden sedang pada Gen Z, terdapat 9,7 persen yang menggunakannya.

Gen Y dan Gen Z memanfaatkan fasilitas kredit saat pembelian barang/produk ini untuk prioritas berbeda. Pada Generasi Millenial, 49 persen responden mengatakan menggunakan kredit/paylater untuk membeli handphone. Lalu 46,4 persen menggunakan untuk membeli produk fashion, pulsa (42,6 persen), dan elektronik (44 persen).

“Pada Generasi Z selain fashion, tampaknya kebutuhkan komunikasi menjadi prioritas dan paling banyak menyedot keuangan. Ini terlihat dari uraian kebutuhan rutin bulanan generasi ini,” ujarnya.

Dari 1.692 responden Generasi Z dari usia 15-22 tahun yang ikut dalam survei ini, sebanyak 72,9 persen menyebut biaya komunikasi (pulsa dan internet) sebagai kebutuhan rutinnya. Diikuti belanja bahan makanan (51,2%), bahan bakar (34,9 persen) dan membayar tagihan rutin (32,3 persen).

Sedangkan pada generasi di atasnya, Gen Y, biaya komunikasi menempati tempat kedua dengan 75,9 persen menyebut biaya ini sebagai kebutuhan ini rutinnya. Sedang biaya makanan disebut oleh 77,2 persen atau kebutuhan rutin pertama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini