MATA INDONESIA, JAKARTA-Peringatan Hari Raya Waisak dijadikan momentum oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk mempromosikan batik bermotif filosofi ajaran Buddha.
Batik tersebut dikembangkan sebuah vihara di kabupaten tersebut, yaitu Vihara Dhamma Kerti di Desa Sumberagung.
“Batik itu lahir di Vihara yang bercerita mengenai filosofi ajaran Buddha. Ada corak roda Dhamma, daun Bodhi, Teratai, dan sebagainya,” tulis Bupati Ipuk di akun Instagram pribadinya, @ipukfdani.
Ipuk mengaku mengagumi karya warga yang diberdayakan menjadi perajin batik di vihara tersebut, yang juga didampingi dalam program Participatory Action Research (PAR) Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda Jakarta.
“Keteduhan, keindahan, dan semangat terpancar dari lembaran kain batik yang dihasilkan. Tentu makna tersiratnya juga soal welas asih, metta (cinta kasih), yang menjadi bagian terpenting dari ajaran Buddha,” ujarnya.
“Silakan cek di @batik_kinnara_kinnari,” imbuh Ipuk mempromosikan akun batik dari vihara di Banyuwangi tersebut.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui karya batik tersebut diapresiasi Ipuk. “Vihara menjadi semakin hidup. Selain untuk tempat ibadah, juga ikut memberdayakan ekonomi,” katanya.
Ipuk pun mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Trisuci Waisak kepada seluruh umat Buddha, khususnya yang ada di Banyuwangi.
“Semoga berkah Waisak membawa damai dan bahagia bagi umat manusia, yang kini sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19,” katanya.
Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Buddha di Banyuwangi yang selama ini telah bergotong-royong bersama memajukan daerah.