Hanya Main Imbang Lawan 10 Pemain Red Star, Pioli: Pemain Milan Nggak Pede

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – AC Milan hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Red Star Belgrade yang tampil dengan 10 pemain. Pelatih Stefano Pioli menyebut, anak asuhnya nggak percaya diri.

Berlaga pada leg kedua 32 besar Liga Europa, Jumat 26 Februari 2021 dini hari WIB di San Siro, Milan unggul lebih dulu melalui gol Franck Kessie. Tim tamu menyamakan skor melalui gol El Fardou Ben Nabouhane.

Red Star bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-70 setelah Marko Gobeljic mendapat kartu kuning kedua. Tapi, Milan gagal memanfaatkan keuntungan tersebut.

Meski hanya bermain imbang, Milan berhak lolos ke babak 16 besar karena unggul agresivitas gol tandang. Pada leg pertama di kandang lawan, Rossoneri bermain imbang 2-2.

Pioli menggarisbawahi beberapa hasil negatif yang diraih anak asuhnya. Milan disebutnya tak percaya diri karena tak pernah menang di empat laga terakhir di semua kompetisi.

Terakhir kali Milan menang lawan Crotone pada 7 Februari. Setelah itu kalah lawan Spezia, Inter Milan, dan dua kali imbang dengan Red Star Belgrade.

“Tim ini mungkin masih muda, tapi matang secara mentalitas. Memang kami sedang tidak dalam periode terbaik. Ketika meraih banyak kemenangan, kami mendapat energi tambahan dan rasa percaya diri. Kini, kami kurang percaya diri,” ujar Pioli, dikutip dari Football Italia, Jumat 26 Februari 2021.

“Sangat disayangkan kami tidak bisa mengontol situasi lebih baik dengan sedikit akurasi dalam mengumpan. Tapi, hal paling penting adalah lolos melewati ujian lawan yang membuat kami kesulitan di dua pertemuan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini