MINEWS, YOGYAKARTA – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meluncurkan satu kali guguran lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa guguran lava itu memiliki jarak luncur sejauh 870 meter pada Jumat 31 Mei 2019.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan guguran lava yang terpantau melalui “CCTV” terjadi mulai pukul 00.00-06.00 WIB dan mengarah ke hulu Kali Gendol. Selain guguran lava, pihaknya juga merekam 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-36 mm selama 24-87 detik.
“Ada 1 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 4 mm selama 15 detik, 2 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-20 mm selama 5-17 detik,” kata Hanik di Yogyakarta.
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah. Sementara angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah selatan, barat daya, dan barat.
Untuk suhu udara, tercatat mencapai 14.5-19.3 derajat celsius, kelembaban udara 58-97 persen, dan tekanan udara 567.7-708 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.