Gunung Merapi Erupsi, Bupati Sleman : Kondisi Masih Aman

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Menanggapi aktivitas vulkanik Gunung Merapi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan kondisi masih aman dan menghimbau masyarakat untuk tidak panik. Namun demikian perlu untuk hati-hati dan tetap waspada dalam menyikapi erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Sabtu (11/3) lalu.

Himbauan ini disampaikan Bupati saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Informasi dan Rekam Data Administrasi Kependudukan (Sisir Adminduk) di Balai Kalurahan Pakembinangun hari ini, Rabu (15/3).

Menurut Kustini, aktivitas gunung Merapi saat ini berbeda dengan kondisi pada tahun 2010 yang lalu. Ia menjelaskan kondisi Merapi saat ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik namun masih dalam status siaga, artinya aktivitas vulkanik yang tinggi tapi masih dalam radius zona yang direkomendasikan.

“Kondisi masih aman, masyarakat tidak perlu panik dan belum saatnya dievakuasi, hanya bersiap-siap bila terjadi kenaikan eskalasi bahaya yang ditandai dengan semakin jauhnya luncuran awan panas yang melewati zona yang direkomendasikan,” jelas Kustini.

Selain itu, Kustini juga menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman melalui BPBD Sleman telah menyiapkan tim evakuasi sampai pada tingkat RT, RW, Dusun dan Kalurahan.

Menanggapi pernyataan bupati, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan menjelaskan bahwa BPBD telah menyiapkan tim evakuasi beserta armada baik yang dimiliki secara mandiri, maupun armada pendukung yang disiapkan Pemkab Sleman.

“Selain menyiapkan tim evakuasi dan armada, BPBD Sleman juga telah menyiapkan jalur evakuasi, rambu-rambu evakuasi, dan menyiapkan barak pengungsian,” jelas Makwan.

Kemudian sebagai persiapan apabila kondisi sudah sangat kritis, dan dinilai membahayakan warga masyarakat, akan dibunyikan tanda peringatan berupa bunyi sirine. Tanda peringatan ini telah disiapkan di 36 titik yang tersebar di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang dekat dengan pemukiman warga dan dilengkapi petugas Early Warning System (EWS).

“Kami sampaikan bahwa saat ini belum perlu dilakukan evakuasi, namun jika kondisi sudah mengkhawatirkan dan membahayakan, tahapan yang akan dilakukan yaitu mengumpulkan masyarakat di titik kumpul yang telah disepakati bersama lebih dulu. Kemudian masyarakat akan dipandu tim evakuasi menuju tempat pengungsian,” jelasnya.

Makwan juga menyatakan bahwa BPBD Kabupaten Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 Barak Pengungsian yang terletak di 3 Kapanewon yaitu Turi, Cangkringan dan Pakem dan tersebar di 7 Kalurahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini