Gelombang Kedua Virus Corona, Situasi Italia Kritis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah kasus infeksi virus Corona masih terus mengalami peningkatan. Pandemi virus Corona bahkan diyakini memasuki gelombang kedua. Menanggapi hal ini, sejumlah negara di kawasan Eropa kembali bersiaga.

Sebelumnya ada Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menetapkan jam malam di sembilan kota, di antaranya: Paris, Marseille, Lyon, Lille, Saint-Etienne, Rouen, Toulouse, Grenoble, dan Montpellier.

Kini giliran Italia yang kembali mengambil langkah. Sebagaimana diketahui, Italia sempat terguncang akibat virus Corona dengan mencatat angka kematian tertinggi di wilayah Eropa, setelah Inggris.

Berdasarkan sebuah laporan, angka kematian akibat virus Corona di Italia mencapai 36.543 kasus sejak virus ini merebak Februari lalu. Sementara itu, angka kematian akibat virus Corona ini meningkat dari angka 47 menjadi 69, Minggu (18/10).

Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memberi wewenang kepada para walikota untuk menutup lapangan umum mulai pukul 9 malam. Langkah ini diambil guna menghentikan pertemuan publik.

Sebagai catatan, kasus harian di Italia mencapai rekor baru, yakni di angka 11.705 kasus, Minggu (18/10). Menanggapi hal ini, Conte mengatakan bahwa situasi di negaranya berada di titik kritis. Meski demikian, ia enggan kembali menerapkan lockwdown seperti awal krisis Maret lalu.

“Situasinya kritis. Pemerintah berada di sana, tetapi setiap orang harus melakukan bagian mereka,” kata Giuseppe Conte, melansir Reuters, Senin, 19 Oktober 2020.

Selain itu, sang Perdana Menteri juga memerintahkan toko-toko untuk tidak lagi beroperasi di atas jam 9 malam, menghentikan kompetisi olahraga amatir, dan melarang pameran lokal untuk sementara waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini