Gegara Israel, Warga Gaza Sampai Lupa Ancaman Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Warga Gaza, Palestina disebut sudah melupakan ancaman bahaya Covid-19 akibat serangan Israel yang berlangsung selama 11 hari.

Otoritas kesehatan Gaza berkata, akibat serangan tersebut, semua tindakan pencegahan dan penanganan jadi terbengkalai, karena sibuk menyelamatkan diri dari serangan yang menewaskan 250 orang tersebut.

Namun, untuk penanganan saat ini menjadi begitu sulit. Serangan Israel tak hanya menyasar warga, namun juga fasilitas kesehatan dan publik.

Meski demikian, otoritas kesehatan setempat menegaskan, bahwa setelah gencatan senjata, pihak mereka bertekad untuk kembali bekerja dalam penanganan pandemi sepenuh tenaga.

Juru bicara Kementerian Kesehatan yang dikelola Gaza, Ashraf Al Qidra menyebut, warga Gaza saat ini belum bisa maksimal dalam penerapan protokol kesehatan.

Sebelum konflik terjadi, Kementerian Kesehatan telah menargetkan penurunan grafik epidemiologis, namun kini justru kekhawatiran terjadinya pandemi gelombang ketiga semakin meningkat.

Lebih dari 100.000 warga Palestina mengungsi di bangunan dan sekolah yang dikelola UNRWA, badan bantuan dan pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina. Rami Al-Abadla, direktur unit pengendalian keamanan dan infeksi kementerian, mengatakan bahwa potensi terjadinya gelombang ketiga sangat tinggi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini