Gawat! Indonesia Jadi Negara Asia dengan Gadun Terbanyak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Indonesia nampaknya sudah tak asing dengan istilah sugar daddy atau gadun. Sebutan itu sering digunakan untuk pria-pria hidung belang yang memiliki simpanan.

Faktanya, di tanah air fenomena perselingkuhan kerap kali terjadi. Biasanya, para gadun mengincae gadis-gadis midah bertubuh aduhai untuk menjadi selingkuhannya.

Nyatanya, fenomena itu didukung oleh sebuah survei SeekingArrangement. Mereka menuliskan bahwa Indonesia masuk ke peringkat kedua gadun terbanyak di Asia setelah India.

Menurut survei, sebanyak 60 ribu orang di Indonesia mengaku sebagai gadun. Posisi itu disusul oleh negara tetangga, Malaysia dengan 42 ribu orang.

Dilansir dari SEA Mashable, tak disebutkan bagaimana cara pengambilan survei tersebut. Mereka hanya menyebutkan jika ada lebih dari 550 ribu orang di Asia yang mengaku sebagai sugar daddy.

Kejadian itu sontak membuat netizen bersuara. Mereka turut menyampaikan komentar-komentarnya. Bahkan, mereka pun resah dengan fenomena tersebut.

“Prestasi macan apa ini,” komentar akun angeliaaanjh.

“Masih aja berkeliaran,” kata akun aprianti.wulandari.

“Ya emang gadun-gadun di Indonesia banyak, apalagi Jakarta,” kata akun wahyudyto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini