Gara-Gara Hyundai, Hubungan Korea-AS Memanas

Baca Juga

MATA INDONESIA,SEOUL – Kantor Presiden Yoon Suk-yeol mempermasalahkan terjemahan pernyataan pemimpin Korea Selatan yang publik secara luas tafsirkan sebagai penghinaan terhadap Kongres Amerika Serikat.

Ia menghadapi seruan yang semakin meningkat di dalam negeri untuk meminta maaf. Yoon terdengar menghina anggota parlemen Amerika, setelah bertemu dengan Presiden Joe Biden di New York untuk membahas masalah termasuk subsidi kendaraan listrik di AS yang ingin Korea Selatan ubah.

“Sungguh memalukan bagi Biden, jika para idiot ini menolak untuk memberikannya di Kongres,” siaran video di televisi Korea Selatan menunjukkan Yoon memberi tahu menteri luar negerinya.

Sekretaris Kim Eun-hye membantah bahwa pernyataan itu merupakan sebuah hinaan. Kim lebih lanjut menegaskan bahwa kata ‘kongres’ mengacu pada Majelis Nasional Korea, bukan legislatif AS.

Undang-undang pengurangan inflasi yang telah Joe Biden tandatangani, menghilangkan kredit pajak federal untuk kendaraan listrik yang dibuat di luar Amerika. Ini berarti perusaan termasuk Hyundai dan afiliasinya Kia Corp, tidak akan lagi memenuhi syarat subsidi tersebut.

Undang-undang tersebut memicu keluhan dari pejabat pemerintah Seoul.

Mereka melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap janji Biden untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral.

Perusahaan Korea Selatan telah setuju untuk melakukan investasi besar dan membangun pabrik di Amerika Serikat.

Pejabat Seoul telah meminta Washington untuk menunda aturan baru sampai Hyundai menyelesaikan pembangunan pabriknya di Georgia pada tahun 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini