Ganjil-Genap Bogor Bikin Bima Arya Bimbang, Lanjut atau Tidak?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wali Kota Bogor Bima Arya tengah dilanda kebimbangan, terkait penerapan dan perpanjangan aturan ganjil-genap di wilayahnya, untuk pembatasan aktivitas masyarakat, demi menekan laju penularan Covid-19.

Seperti diketahui, sistem ganjil-genap di Bogor adalah turunan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ganjil-genap ini akan berakhir pada Minggu 14 Februari 2021, pukul 20.00 WIB.

“Besok kan dianalisis, apakah akhir pekan depan diberlakukan ganjil-genap kembali atau tidak. Kita akan kaji lagi bersama-sama,” kata Bima Arya.

Ia menjelaskan, sebenarnya kondisi lalu lintas di Kota Bogor sudah cukup lenggang dari kendaraan.

“Berdasarkan data kendaraan yang masuk ke Kota Bogor melalui Gerbang Tol Bogor I pada, Jumat (5 Februari) jumlah kendaraan yang masuk Kota Bogor berjumlah 27.901 kendaraan. Sementara pada, Jumat (12 Februari) ada 18.247 kendaraan. Penurunannya mencapai 9.654 kendaraan,” ujar dia.

Sementara, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo menuturkan, pada hari diterapkan kebijakan ganjil, mayoritas kendaraan yang terlihat adalah bernomor polisi genap, begitu juga sebaliknya.

Kondisi kemacetan yang biasanya terlihat di jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang merupakan titik penyempitan jalan (bottleneck) tidak terlihat atau lancar.

“Secara lalu lintas efektif, tapi tujuan utamanya adalah mencegah mobilitas masyarakat untuk mengurangi kerumunan,” kata Susatyo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini