MATA INDONESIA, JAKARTA – Relaksasi PPnBM yang diberikan pemerintah dinilai berhasil menaikkan penjualan mobil di dalam negeri. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan bahwa anggotanya berhasil menjual kendaraan secara retail sebanyak 77.511 unit dan wholesales 84.910 unit pada Bulan Maret. Untuk retail naik 65,1 persen sedangkan wholesales naik 72,6 persen dibandingkan Februari.
Hal ini tidak lepas dari relaksasi PPnBM yang mulai berlaku pada 1 Maret untuk 21 mobil produksi lokal kategori maksimal 1.500 cc dengan local purchase komponen minimal 70 persen.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menegaskan bahwa upaya relaksasi tersebut merupakan momen yang tepat. Pemerintah dinilai sebagai faktor ‘gas’ untuk memajukan industri otomotif saat Indonesia sedang dilanda faktor ‘rem’.
“Justru momennya ya pas, ini kan gas sama rem. PPnBM ini kan gasnya, kan kita rem juga ada protokol kesehatan, itu masih berlangsung. Di satu sisi kan ada kecenderungna tren menurun (kasus harian positif Covid-19) nasional, vaksinasi, sudah jalan, jadi ini kegiatan harus kita jaga,” kata Kukuh.
Momentum ini juga dinilai bisa menjadi sebuah tanda bahwa kebangkitan perekonomian di Indonesia. Meski demikian, tantangan yang harus dihadapi yaitu momen mudik.
Kukuh menilai bahwa mudik saat ini menjadi faktor rem, padahal sebelumnya kegiatan transportasi massal mendukung penjualan mobil karena kebutuhannya meningkat.
Meski demikian, pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah terkait mudik karena tujuannya baik yaitu untuk menangani penyebaran pandemi Covid-19.
Adapun, Gaikindo tahun ini menargetkan penjualan mobil sebanyak 750ribu unit. Sementara ini, catatan gabungan dari bulan Januari hingga Maret mencapai 187.021 unit wholesales dan 178.450 unit retail.
 menegaskan bahwa anggotanya){kind=link}