MATA INDONESIA, KAIRO – Film Arab pertama yang diproduksi Netflix memicu kecaman di Mesir. Para kritikus di negara itu bahkan menyerukan agar film tersebut dilarang tayang karena mempromosikan homoseksualitas dan menghancurkan nilai-nilai keluarga.
Film berjudul “Ashab wala Aaz” merupakan film remake dari drama komedia Italia yang berjudul “Perfetti Sconosciutti” atau Orang Asing Sempurna menampilkan aktor papan atas Lebanon, Mesir, dan Yordania, termasuk bintang Mesir, Mona Zaki.
Film ini bercerita tentang tujuh teman yang bertemu untuk makan malam. Mereka memutuskan untuk memainkan permainan di mana setiap orang meletakkan ponsel mereka di atas meja, sehingga setiap pesan dan panggilan yang masuk dapat dilihat semua orang.
Permainan selanjutnya mengungkapkan kebenaran mengejutkan tentang anggota kelompok karena menyentuh topik dari perzinahan dan seks pranikah hingga homoseksualitas, di mana semuanya dianggap tabu di Mesir.
Sebagaimana diketahui, seks pranikah juga merupakan hal yang tabu di Mesir. Di mana dalam kasus-kasus ekstrim dapat memicu pembunuhan demi kehormatan, terutama di daerah pedesaan.
Film yang dirilis pada 20 Januari 2022 itu langsung naik ke daftar yang paling banyak ditonton di Mesir. Akan tetapi, secara bersamaan memicu reaksi keras terhadap topik eksplisit mengenai percakapan kelompok tersebut.
Dalam pertengkaran berikutnya, tuntutan hukum telah diajukan terhadap kementerian budaya dan kantor sensor karena mengizinkan film tersebut untuk disiarkan. Anggota parlemen telah menyerukan sesi khusus untuk membahas apakah akan melarang Netflix sama sekali.
Banyak pengguna media sosial yang mengecam aktris Mesir terkenal Mona Zaki, yang mengambil bagian dalam film yang mereka sebut memalukan. Sementara yang lain mengatakan film itu berusaha untuk menghancurkan nilai-nilai keluarga sebagai bagian dari perang sistematis terhadap moral masyarakat Mesir.
Zaki, yang berperan sebagai seorang istri yang terjebak dalam pernikahan yang tidak memuaskan, secara khusus dikritik karena adegan di mana dia melepaskan pakaian dalamnya dari balik gaunnya.
Di media sosial, banyak yang melihat adegan itu sebagai sumber rasa malu bagi suaminya, aktor terkenal Ahmed Helmi dan putri mereka.
“Jaringan ini menargetkan warga Mesir dan Arab … kita harus melarang Netflix,” kata Anggota parlemen Mostafa Bakry dalam sebuah wawancara dengan saluran TV swasta, melansir Daily Mail.
Dia mengatakan bahwa film itu mencakup lebih dari 20 kata-kata kotor sugestif yang mengejutkan keluarga Mesir.
Netflix menilai fitur berdurasi satu setengah jam itu tidak cocok untuk mereka yang berusia di bawah 16 tahun, meskipun tidak menyertakan adegan telanjang atau seks.