FBI Turun Tangan Selidiki Insiden di Capitol Hill

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Lebih dari 170 file kasus investigasi telah dibuka terkait dengan kerusuhan di Capitol Hill Rabu (6/1) petang waktu setempat, yang dilakukan oleh massa pendukung Donald Trump.

Para senator dan anggota DPR AS yang tengah mengadakan Kongres penghitungan pemungutan suara electoral Pilpres AS bahkan terpaksa mengungsi saat massa simpatisan Trump mulai memecahkan jendela dan melakukan penjarahan.

Akibat insiden yang mencoreng demokrasi di Negeri Paman Sam ini, lima orang dilaporkan meninggal dunia. Satu di antara korban meninggal merupakan aparat kepolisian, Brian D Sicknick.

Kemudian lebih dari 70 tuduhan, mulai dari pelanggaran ringan hingga tuduhan kejahatan senjata juga telah diajukan hingga hari ini. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Direktur FBI, Steven D’Antuono kepada wartawan saat konferensi pers.

“Kami telah menerima lebih dari 100 ribu media digital. Kami sedang menjelajahi setiap orang untuk mencari petunjuk investigasi dan intelijen,” kata D’Antuono, melansir Al Jazeera.

D’Antuono juga mengungkapkan, FBI akan terus bekerja sama dengan penegak hukum lokal dan agen lapangan biro di seluruh AS untuk menangkap tersangka.

“Bahkan jika Anda telah meninggalkan DC, agen dari kantor lapangan setempat kami akan mengetuk pintu Anda,” sambungnya.

Akibat insiden di Capitol Hill, banyak pihak menyerukan bahwa Trump pantas dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari. Mengingat Trump menghasut para pendukungnya untuk “berjuang” dan menentang hasil Pemilihan Presiden AS pada 3 November tahun lalu.

Sejak kerusuhan di Capitol Hill pula, raksasa media sosial Twitter dan Facebook telah secara permanen mengangguhkan akun Trump di platform mereka. Langkah ini ditempuh demi menghentikan hasutan Trump kepada para pendukungnya.

Pengacara AS untuk Distrik Columbia yang juga bekerja untuk FBI, Michael Sherwin menangkap dan menuntut para tersangka yang melakukan kerusuhan. Ia juga mengatakan bahwa 70 dakwaan yang dijatuhkan sejauh ini hanyalah permulaan.

“Jumlah tersebut akan bertambah menjadi ratusan. Mengingat besarnya pelaku yang kami lihat … kisaran tindakan kriminal tidak tertandingi,” kata Sherwin yang menambahkan bahwa satuan tugas sedang menyelidiki kemungkinan tuduhan konspirasi dan hasutan.

Mike Hanna dari Al Jazeera melaporkan dari Washington DC, FBI menggambarkan penyelidikannya sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menambahkan, penyelidikan akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan lebih lama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini