Erick Thohir, Ganjar dan Anies Mulai Dilirik PKS untuk Pilpres 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sejumlah nama mulai dilirik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Nama tokoh tersebut di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan bahwa pada waktunya nanti PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial untuk maju dalam Pilpres 2024.

“Kita akan mulai semuanya calon-calon yang muncul bagus di survei kita akan lihat dukungannya. Apakah Ganjar, Erick, Anies Baswedan, dan lain sebagainya,” ujarnya saat acara Rakernas PKS 2022 di Jakarta.

Menurut Aboe, PKS siap berkoalisi dengan partai politik mana pun, baik partai nasionalis atau partai religius, dalam pesta demokrasi Pilpres 2024.

“PKS siap bekerja sama kepada partai nasionalis maupun religius. Masih ada waktu 1 tahun 8 bulan untuk meningkatkan elektabilitas partai, dan mendekati calon-calon di republik ini yang cukup menonjol,” katanya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menambahkan, dalam Rakernas kali ini sebenarnya belum ada langkah menentukan figur yang akan diusung di Pilpres nanti.

Namun, pihaknya terus melakukan persiapan memenangkan Pemilu dan Pilkada 2024 dengan mematuhi setiap tahapan serta jadwal yang sudah ditetapkan.

“Kita PKS ikut serta dalam apa yang sudah disepakati oleh lembaga-lembaga negara yang mengurus Pemilu,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini