Elit Rusia Pertimbangkan Bunuh Putin, Termasuk Diracun!

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Badan intelijen Ukraina berbagi laporan bahwa elit Rusia tengah mempertimbangkan untuk melengserkan Vladimir Putin dari jabatannya, Presiden Rusia.

Menurut laporan Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU), sekelompok orang yang berpengaruh, termasuk Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov, diduga ingin menyingkirkan Putin.

DIU mengklaim Bortnikov dan elit Rusia yang berpengaruh lainnya akan menggunakan berbagai metode untuk membunuh Putin, seperti meracuni, membuatnya sakit parah, bahkan kecelakaan.

“Tujuan mereka adalah untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan memulihkan hubungan ekonomi dengan Barat, yang hancur akibat perang di Ukraina,” tulis badan tersebut di halaman Facebook resminya, melansir news.com.au.

“Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh lainnya dari elit Rusia sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk mencopot Putin dari kekuasaan. Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau ‘kebetulan’ lainnya tidak dikecualikan,” tuturnya.

DIU juga mengutip kegagalan militer Rusia sebagai alasan potensial untuk melengserkan Putin dari jabatannya.

Lantas, siapa sebenarnya Bortnikov?

Dianggap sebagai bagian dari lingkaran dalam Putin, Bortnikov telah bekerja sebagai Direktur Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia  atau FSB sejak 2008.

FSB – yang mengambil alih KGB Uni Soviet ketika dibongkar pada awal 90-an, mengawasi masalah keamanan nasional, keamanan perbatasan, kontra-terorisme, dan kontra intelijen. Baik Putin maupun Bortnikov juga bekerja untuk KGB Leningrad sebelum dibubarkan pada 1991.

Bortnikov juga merupakan anggota kunci dari siloviki Rusia. Diterjemahkan menjadi ‘orang kuat’, adalah istilah yang diberikan kepada mantan personel militer yang sekarang berada di posisi politik.

Siloviki terkenal lainnya termasuk Nikolai Patrushev (sekretaris Dewan Keamanan dan pendahulu FSB Bortnikov) dan Sergei Naryshkin – Direktur Badan Intelijen Asing.

Pada 22 Februari 2022, Bortnikov dan putranya Denis – yang merupakan wakil presiden salah satu bank milik negara terbesar di Rusia, telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris.

Ini bukan pertama kalinya anggota siloviki dilaporkan sebagai tantangan potensial bagi rejimen Putin. Menurut mantan pemimpin intelijen CIA Rusia, Steven L. Hall, elit militer menimbulkan ancaman nyata bagi Putin.

“Pria seperti Patrushev dan Bortnikov tidak hanya memiliki kekuatan keras, tetapi mereka tahu bagaimana menggunakannya dan cenderung melakukannya,” tulis Steven L. Hall untuk The Washington Post.

“Siloviki bersedia menggunakan campuran mematikan antara kekuatan keras dan kerahasiaan ketika ancaman serius terhadap sistem kleptokratis Rusia muncul,” sambungnya.

Dan keseimbangan yang rapuh antara dominasi militer, pengaruh politik, dan kekayaan oligarki yang membentuk “otokrasi kleptokratis” Rusia saat ini sedang terancam oleh sanksi Barat dan perang mahal Putin di Ukraina, tulis Hall.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Puasa Tenang, Stok Pangan Aman

Oleh: Khaylila Nafisah )* Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Selain menjadi bulan ibadah, Ramadan juga menandai periode...
- Advertisement -

Baca berita yang ini