MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembentukan dewan kolonel oleh kader PDIP sepertinya akan terasa sia-sia. Dalam berbagai survei, nama Ganjar Pranowo tetap masih populer dari Puan Maharani.
Charta Politika Indonesia merilis hasil survei mengenai simulasi sepuluh nama calon presiden.
Dari survei itu, nama Ganjar Pranowo berada di peringkat atas dari sisi elektabilitas. Mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Secara rinci, Ganjar mengantongi elektabilitas sebesar 31,3%, jauh di atas Puan yang hanya sebesar 2,4%. Dua nama lain yang bertengger dengan memperoleh dua digit dari hasil survei tersebut adalah Prabowo 24,4%, serta Anies 20,6%.
Direktur Ekekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan, elektabilitas tinggi Ganjar berpotensi menjadi dongkrak elektoral magnet bagi PDI Perjuangan. Ia menambahkan, ketika ada seseorang serta satu partai dengan hasil survei tinggi akan menjadi satu variabel. Ia menambahkan kompleksitas partai untuk mengambil keputusan tidak berdasarkan pada hasil survei saja.
“Tapi sebuah logika ketika ada partai dengan tingkat elektabilitas di atas 20% dan mencalonkan sosok capres yang tidak sampai sepersepuluhnya atau hanya seperespuluhnya. Mbak Puan ada di angka sekitar 2%. Artinya kan sosok capres ini yang harusnya logikanya dalam pemilu serentak bisa menjadi dongkrak elektoral. Ini berpotensi bisa jadi akan menjadi beban elektorl, itu saja logikanya,” katanya, Kamis 22 September 2022.
Dari hasil survei tersebut, meskipun tidak pesat namun Puan menunjukan peningkatan dari 1,9% menjadi 2,4% dalam waktu sembilan bulan.
“Walaupun trennya mengalami kenaikan tetapi ketika simulasikan melawan tiga besar yang jumlah pemilihnya itu sudah di atas 20%l, saya pikir ini bisa sebuah proses bunuh diri secara elektoral,“ katanya.
Dari hasil survei Charta Politika menunjukkan dari seluruh responden pemilih PDI Perjuangan, 69% di antaranya memilih Ganjar. Sedangkan Puan mendapat 10%.