Eks Staf Kedubes Inggris Kini Hidup Mengemis di Afghanistan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Setidaknya ada sekitar 200 penerjemah, staf pendukung Kedutaan Inggris dan keluarganya masih tertinggal di Afghanistan. Berdasarkan laporan, mereka diancam akan dieksekusi atau dipenjara oleh pemerintah berkuasa, Taliban.

Pasca-naiknya Taliban ke tampuk pemerintahan pada 15 Agustus, nasib mereka menjadi tak menentu. Selain harus bersembunyi, mereka terpaksa mengemis makanan dan uang dari keluarga maupun teman.

Melansir World Today News, Senin, 25 Oktober 2021, ratusan orang masih tersisa di Afghanistan –sebuah negara yang terletak di antara Asia Selatan dan Asia Tengah, pasca-penarikan total personel militer Inggris di negara tersebut. Dan kini, mereka merasa ditinggalkan oleh pemerintah Inggris.

Salah satu penerjemah, Aleem mengatakan bahwa ia dan keluarganya meninggalkan Kandahar menuju ibu kota Kabul ketika Taliban datang. Ayah empat anak itu mengungkapkan bahwa Kedutaan Inggris berjanji akan mengeluarkan keluarganya.

“Tetapi dalam kekacauan, kami tidak bisa sampai ke bandara. Saya belum mendengar apa-apa sejak itu. Kami telah menjual semua perhiasan kami untuk membeli makanan, sekarang kami menjual pakaian kami. Saya bersembunyi di ruang bawah tanah bersama keluarga saya,” tutur Aleem.

Menurut Aleem, Taliban yang kini berkuasa penuh di Afghanistan terus melakukan razia untuk mencari orang-orang yang dianggap tidak sepaham dengan mereka. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh badan intelijen Norwegia.

Dalam laporan intelijen Norwegia, Taliban memburu mereka yang pernah berkolaborasi dengan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat, dengan menggedor pintu dari rumah ke rumah.

Laporan itu disusun oleh Pusat Analisis Global RHIPTO Norwegia dan dilihat oleh Reuters. Di dalamnya disebutkan bahwa Taliban sedang memburu orang-orang yang terkait dengan pemerintahan sebelumnya.

“Taliban ada di mana-mana, terus-menerus memeriksa siapa yang bekerja untuk pemerintah asing,” sambungnya.

Tidak seperti nasib Aleem, lebih dari seratus warga Afghanistan berhasil keluar dari tanah air mereka. “Dua penerbangan evakuasi tiba di Inggris membawa warga Afghanistan dan Inggris,” kata pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris (MoD).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini