MINEWS, JAKARTA-Dianggap tidak memuaskan pencapaian Partai Golkar pada Pemilu 2019 ini, sejumlah kader muda partai berlambang pohon beringin ini menuntut agar adanya pergantian kepemimpinan partai dan mendorong munas dipercepat.
Dua nama petinggi partai muncul dan akan bertarung dalam kursi panas memimpinpartai Golkar. Airlangga Hartarto yang kini menjabat Ketum Golkar siap maju kembali, dan berduel dengan Bambang Soesatyo. Berbagai dukungan bermunculan untuk mendukung keduanya, maju.
Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga mendorong agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kembali menjabat di periode mendatang. Menurutnya, Airlangga yang saat ini juga merupakan Menteri Perindustrian, sangat cocok terhadap visi dan misi Golkar.
“Sebab suksesnya strategi percepatan pembangunan nasional kedepan yang fokus pada sumberdaya manusia dengan penguatan ekonomi keuangan industri dan ideologi budaya bangsa, amat penting bagi perjuangan Golkar,†kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Minggu 16 Juni 2019.
Menurutnya, rangkap jabatan Airlangga tidak perlu dikhawatirkan. Malah, kata dia, hal itu akan membuat kinerja Golkar kuat. “Seolah-olah praktis kinerja kepemimpinan partainya akan cenderung lemah, tetapi sebenarnya itu tidak masalah dan justru positif. Sebab ketum tentunya dapat membangun team work DPP dengan seleksi yang cermat agar benar-benar kuat serta efektif,” ujarnya.
Dengan kedua perspektif itu, tanpa bermaksud mencampuri hak prerogatif presiden terpilih, maka Airlangga Hartarto adalah objektif sebagai pilihan paling layak Ketua Umum Golkar periode lima tahun ke depan,” katanya.
Dukungan juga datang dari salah satu ormas pendiri Partai Golkar, Kosgoro 1957. Sekretaris Jenderal Kosgoro 1957 Sabil Rachman mengatakan tidak akan keluar dari kebijakan Ketua Umum Agung Laksono. Orang yang pertama mendukung Pak Airlangga sebagai Ketum Golkar adalah Agung Laksono.
“Seorang Ketum Golkar yang dipilih oleh Munaslub, bekerja 15 bulan, bisa berhasil dalam dua peristiwa politik penting, yakni Pilpres yang telah berhasil memenangkan Pak Jokowi, dan Pileg yang menempatkan Golkar dengan raihan kursi terbanyak kedua setelah PDIP. Itu capaian yang tidak mudah. Pak Airlangga perlu kita apresiasi,” katanya.
Sementara itu, sejumlah kader muda Golkar yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) berharap segera ada pergantian kepemimpinan partai. Menurut mereka, Golkar mengalami keterpurukan di Pemilu 2019.
PPG pun akan mendeklarasikan dukungan ke Bambang Soesatyo agar maju sebagai calon ketum Golkar. Pria yang karib disapa Bamsoet itu dinilai punya kompetensi untuk membangkitkan partai berlambang pohon beringin itu.
Kader-kader Muda Partai Golkar yang mendesak pergantian kepemimpinan ini tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Inisiator BPPG, Abdul Aziz, mengatakan di dalam BPPG terdapat perwakilan dari ormas-ormas Partai Golkar, yaitu perwakilan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Golkar, Gema Kosgoro, Gema MKGR, Baladika Karya Soksi, dan perwakilan dari Kosgoro.