dr. Dewi Puspitorini Tawarkan Kepemimpinan Kolaboratif Pimpin ILUNI UI

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025–2028 menjadi perhatian besar di kalangan alumni. Salah satu kandidat yang menonjol adalah dr. Dewi Puspitorini, SpP, MARS, yang mengusung visi kepemimpinan kolaboratif untuk menjadikan ILUNI UI sebagai organisasi alumni yang inklusif, progresif, dan berdampak nyata.

Mengusung tagline #U&I Guyub – singkatan dari U and I become Us – Dewi menekankan bahwa ILUNI UI harus menjadi “rumah besar” bagi seluruh alumni lintas fakultas, angkatan, dan profesi.

“ILUNI UI harus menjadi simpul koneksi dan kolaborasi yang memperkuat peran alumni dalam pembangunan bangsa,” ujar dr. Dewi.

Sebagai dokter spesialis paru dan alumni Fakultas Kedokteran UI, Dewi memiliki rekam jejak panjang di dunia kesehatan serta kepemimpinan di berbagai institusi. Visi besarnya dituangkan dalam lima misi strategis: digitalisasi total ILUNI UI, penguatan jejaring alumni global, program kesejahteraan dan kesehatan alumni, kontribusi bagi Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera, serta pemberdayaan perempuan melalui kepemimpinan.

Dewi memberi perhatian khusus pada isu kesetaraan gender, mendorong keterlibatan alumni perempuan di sektor strategis untuk memperkuat daya saing bangsa.

“Kesetaraan gender adalah kunci membangun organisasi yang modern, responsif, dan mampu menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

Komitmen Dewi mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Ketua Umum ILUNI FKUI, Dr. Wawan Mulyawan, menyebut Dewi sebagai sosok pemersatu yang mampu menjembatani lintas fakultas dan generasi.

“Beliau memiliki visi, pengalaman, dan integritas yang relevan dengan kebutuhan organisasi alumni hari ini,” ujarnya.

Dengan nomor urut 6, Dewi menjadi satu dari tujuh kandidat Ketua Umum ILUNI UI 2025–2028. Pemilihan akan digelar secara e-voting melalui aplikasi UI Connect pada 23–24 Agustus 2025. Ketua Umum ILUNI UI saat ini, Didit Ratam, mengajak seluruh alumni segera melakukan pendaftaran dan verifikasi akun agar dapat berpartisipasi dalam pemilihan.

Didit menekankan bahwa Pemilihan Langsung (Pemila) ILUNI UI bukan sekadar kontestasi, tetapi ajang adu gagasan, integritas, dan kemampuan membangun kolaborasi.

“Inilah saatnya alumni UI memilih pemimpin yang mampu membawa organisasi ke masa depan,” kata Didit.

Dengan visi kolaboratif, program kerja konkret, dan pengalaman panjang di bidang kesehatan, dr. Dewi Puspitorini diyakini mampu membawa ILUNI UI menjadi kekuatan alumni yang solid, berdaya saing global, dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini