MATA INDONESIA, BOGOR – Kota Bogor menjadi salah satu dari 13 kota yang berhasil mengurangi sampah selama 2020. Hal ini tidak lepas dari upaya untuk mengelola sampah organik agar mendatangkan nilai ekonomis. Kota yang dikenal dengan julukan Kota Hujan ini berhasil mencapai target pengurangan sampah di tahun 2020 yakni 16 persen dari target nasional sebesar 20 persen.
Berkat hal ini, Pemerintah Kota Bogor mendapatkan penghargaan di Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) 2021. Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Dimas Tiko pun menyampaikan bahwa pihaknya mengusung sampah sebagai bahan baku ekonomi di masa pandemi.
“Kami terus dorong inovasi untuk pengurangan sampah di Kota Bogor. Ini kali kedua penghargaan yang diterima Kota Bogor dan jumlah penurunan sampah semakin meningkat dari 14 persen di 2019 menjadi 16 persen di 2020,” kata Dimas, Senin 22 Februari 2021.
Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan bahwa pencapaian tersebut bisa terlaksana meski berada di tengah keterbatasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Di tengah berbagai keterbatasan terkait dengan kondisi TPA dan lainnya, kami fokus pada upaya untuk mengurangi sampah pada sumbernya di lingkungan masing-masing dan melibatkan warga. Insyaallah hasil ini memberikan kami semangat untuk fokus mengurangi sampah,” kata Bima.
Sementara Kepala DLH Kota Bogor Deni Wismanto menilai bahwa penurunan sampah ke TPA ini membutuhkan dukungan masyarakat. Pasalnya pengelolaan sampah atau mengurangi sampah harus dimulai dari lingkungan terkecil seperti di rumah, sehingga yang dibuang ke TPS lebih sedikit.
Ia juga menjelaskan bahwa sampah bisa diolah melalui dua cara yakni anorganik melalui Bank Sampah dan organik yang bisa diolah menjadi budidaya maggot dan pupuk.