Dituding Pro Rusia, Presiden Ukraina Pecat Jaksa Agung dan Kepala Intelijen

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Kesal karena lebih pro ke Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendadak memecat kepala Intelijen dinas keamanan dalam negeri  Ivan Bakanov dan Jaksa Agung Iryna Venediktova, pada Minggu 17 Juli 2022.

Zelenskyy menyebut puluhan kasus persekongkolan pejabat di instansi mereka dengan Rusia sebagai alasan pemecatan tersebut. Padahal Bakanov adalah sahabat Zelenskyy sejak kecil. Dan Iryna Venediktova adalah orang kepercayaan Presiden Ukraina.

Pengumuman ini muncul melalui situs web presiden. Keputusan itu menjadi penyingkiran politik terbesar di Ukraina sejak serangan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.

Lewat unggahan di Telegram, Zelenskyy mengatakan telah memecat kedua pejabat tinggi itu. Hal ini karena banyak pejabat di intelijen dan kejaksaan telah bersekongkol dengan Rusia.

Masalah itu juga merembet ke instansi-instansi lain. Ia mengatakan, 651 kasus dugaan pengkhianatan dan persekongkolan yang melibatkan pejabat kejaksaan dan petugas intelijen sedang dalam proses penyelidikan.

Yang membuat Zelenskyy jengkel lebih dari 60 pejabat di bawah Bakanov dan Venediktova menjadi agen mata-mata Rusia. Apalagi jika mereka berada di wilayah yang sekarang menjadi milik Rusia.

Banyaknya kasus pengkhianatan menunjukkan bahwa Ukraina sedang menghadapi infiltrasi Rusia di tengah perjuangan melawan invasi dari negara tetangganya itu.

Pasukan Rusia telah merebut daerah-daerah utama di wilayah selatan dan timur Ukraina selama invasi. Ribuan nyawa melayang. Jutaan orang terusir dan kota-kota hancur oleh perang.

Belum jelas bagaimana wilayah Kherson di selatan saat jatuh ke tangan Rusia. Ini kontras dengan perlawanan sengit di sekitar ibu kota Kiev yang memaksa Rusia mengalihkan serangannya ke wilayah industri Donbas di timur.

Dalam pidato hariannya, Zelenskyy menyinggung penangkapan mantan kepala Intel wilayah yang mengawasi wilayah Krimea atas dugaan pengkhianatan.

Semenanjung yang sekarang menjadi milik Rusia pada 2014 itu masih menjadi wilayah dan bagian dari Ukraina. Sejak awal invasi Rusia, Zelenskyy sudah mencurigai keterlibatan intelijen. ”Dan keputusan saya benar dengan memecat para penghianat itu,” katanya.

Zelenskyy mengatakan ia sudah mengumpulkan

“Bukti-bukti yang cukup untuk melaporkan orang ini atas dugaan pengkhianatan. Semua aksi kejahatannya terdokumentasikan,” kata dia.

Bakanov terpilih menjadi kepala Intel pada 2019. Ia salah satu dari wajah-wajah baru di pemerintahan Zelenskyy, mantan komedian yang memenangi pemilihan presiden tahun itu.

Zelenskyy menunjuk Oleksiy Symonenko sebagai jaksa agung baru lewat sebuah perintah eksekutif terpisah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Heboh Oknum Pejabat Pajak KPP Minyak dan Gas Bumi Diduga Peras Wajib Pajak, Ini Kata Pengamat

Jakarta - Beredar kabar isu dugaan mafia perpajakan di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Minyak dan Gas Bumi di Jakarta....
- Advertisement -

Baca berita yang ini