MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diramalkan masih akan melemah pada hari ini. Pagi ini posisi mata uang Garuda berada di posisi Rp14.034 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa 30 Juli 2019 pagi. Rupiah melemah 0,03 persen dibandingkan penutupan Senin kemarin.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa sepanjang transaksi hari ini, rupiah masih akan melemah karena tekanan kuat dari global. “Masih seputar The Fed, perang dagang dan brexit,” ujarnya kepada Mata Indonesia News, Selasa pagi ini.
Ibrahim melanjutkan bahwa investor tengah menanti keputusan rapat komite pasar federal terbuka (FOMC) esok hari 31 Juli 2019. Di mana bank sentral AS diprediksi akan menurunkan suku bunga acuan hingga sebesar 25 basis poin.
Kebijakan ini kemungkinan akan ditempuh setelah data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II 2019 yang diumumkan pada akhir pekan lalu tercatat 2,1 persen atau lebih tinggi dari konsensus pasar 1,8 persen.
Meski pertumbuhan ekonomi terbilang masih mumpuni, namun penurunan suku bunga acuan ditujukan agar pertumbuhan ekonomi AS tak terjerembab lebih dalam seiring tensi perang dagang dengan China, yang belum menemui titik terang.
“The Fed mungkin akan memilih untuk pemotongan suku bunga hati-hati, untuk menstabilkan angka pertumbuhan dan inflasi,” kata Ibrahim.
Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh prediksi bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemungkinan besar akan membawa Inggris cerai dari Uni Eropa tanpa kesepakatan transisi atau biasa disebut no-deal Brexit pada Oktober nanti.
“Hal ini bikin pelaku pasar memilih dolar AS sebagai instrumen investasi dan bikin dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang,” kata dia.
Ia memperkirakan Rupiah masih akan melemah dengan range di level Rp14.010-Rp14.045 per dolar AS.
Meskipun demikian, di pagi ini, sebagian besar mata yang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,09 persen.
Sementara, ringgit Malaysia melemah 0,18 persen dan yen Jepang melemah 0,06 persen. Lalu dolar Singapura tak bergerak melawan dolar AS. (Krisantus de Rosari Binsasi)