MATA INDONESIA, BEKASI – Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 gegara ada dugaan Thailand dan Vietnam ‘main mata’. Manajer tim, Endri Irawan mendesak AFF melakukan investigasi.
Indonesia gagal lolos ke semifinal meski poinnya sama dengan Thailand dan Vietnam. Kemenangan 5-1 atas Myanmar di laga pamungkas membuat skuat Garuda Nusantara mengemas 11 poin hasil dari tiga kemenangan dan dua imbang.
Sementara itu, Vietnam dan Thailand di laga pamungkas bermain imbang 1-1. Kedua tim juga sama-sama mengemas 11 poin. Jika dilihat dari selisih gol, Indonesia paling produktif dengan mencetk 17 gol dan hanya dua kemasukan.
Faktanya, Indonesia justru tersingkir karena AFF menggunakan regulasi head-to-head lebih dulu. Jika masih sama, maka baru digunakan selisih gol. Dari head-to-head, Indonesia kalah karena main imbang 0-0 lawan Thailand dan Vietnam.
Permasalahannya adalah, Thailand dan Vietnam diduga ‘main mata’. Setelah Vietnam menyamakan skor di menit ke-76, kedua tim sama-sama nggak mau menyerang. Mereka hanya memainkan bola di lini pertahanan, tak ada keinginan lagi menambah gol.
Selain itu, banyak pemain yang menjatuhkan diri untuk mengulur-ulur waktu. Kenyataan ini yang membuat fans Indonesia murka.
“Saya yakin Indonesia seharusnya menjadi yang terbaik, seharusnya Indonesia di posisi satu. Cuma karena regulasi Indonesia jadi tersisih,” kata Endri.
“Saya tidak melihat langsung laga Vietnam lawan Thailand, tapi saya dengan kabar dua tim itu tidak saling serang di laga itu. Kalau fair play kan keduanya harus saling cetak gol dan menyerang, tetapi itu tak kelihatan di laga tersebut,” ujarnya.
Diduga adanya aksi ‘main mata’, Endri meminta AFF melakukan investigasi pertandingan Thailand melawan Vietnam.
“Itu kabar yang saya dengar dari teman-teman di Stadion Madya, lalu saya berharap investigasi dari AFF untuk laga tersebut, kalau menurut AFF itu fair, silakan lanjut,” ucapnya.
“Kalau tidak fair, perlu ada pertimbangan untuk mendiskualifikasi kedua tim tersebut (Vietnam dan Thailand),” ungkapnya.