Dibanderol Rp 3,93 Triliun, Harry Kane Siap Merumput di Manchester United

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Striker Timnas Inggris, Harry Kane terus dikaitkan dengan Manchester United (MU). Klub berjuluk Setan Merah ini memang tertarik memboyong Kane ke Old Trafford karena membutuhkan striker baru.

Apalagi, Kane menyatakan bisa meninggalkan Tottenham Hotpsur pada musim panas ini, dengan alasan tak pernah merasakan gelar juara. Alhasil dengan pindah ke MU bisa mewujudkan ambisinya tersebut.

Bos Spurs Daniel Levy dikabarkan siap mengizinkan Kane bergabung dengan MU. Tapi, ia tidak akan melepas pemain bintangya tersebut dengan harga murah.

Daily Mail dalam laporannya menyebut Levy prihatin dengan keadaan finansial klub akibat pandemi corona Covid-19. Pasalnya, klub harus terus membayar stadion baru mereka walau kompetisi sedang ditangguhkan.

Karena itu, Levy mematok harga 200 juta pound atau sekitar Rp 3,93 triliun jika MU mau memboyong Kane ke Old Trafford.

Harry Kane telah mencetak 181 gol dalam 278 penampilannya bersama Spurs. Keahlian Kane dalam mencetak gol membuatnya dilirik MU.

Mantan penyerang Spurs dan MU Dimitar Berbatov menyarankan Kane mengikuti jejaknya. Menurut Berbatov, langkah itu bisa membuat Kane meraih gelar.

“Saya melihat banyak kesamaan dalam situasi yang saya lalui dan apa yang terjadi dengan Kane,” kata Berbatov.

“Saya merasa ini juga waktu yang sama dalam kariernya, saya mulai berpikir jika Anda berada di jalan yang benar dan Anda berpikir tentang memenangkan sesuatu,”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini