MATA INDONESIA, JAKARTA – Konflik antar warga di Papua terjadi yaitu meliputi warga Nduga dan Lanny Jaya di Distrik Wouma, Jayawijaya, Papua. Perselisihan ini dipicu oleh adanya dugaan warga Nduga yang dibunuh oleh warga Lanny Jaya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menegaskan jika ada dugaan pembunuhan terhadap salah seorang warga bernama Sibelu Gwijangge.
“Disebabkan akibat kematian saudara Sibelu Gwijangge yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma,” kata Kombes Ahmad Musthofa.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai sosialisasi perlu dilakukan meski
“Perlu sosialisasi kepada masyarakat terkait hukum yang berlaku, walaupun ini sangat sulit karena masyarakat hidup dalam aturan adat istiadat yang lebih kuat. Hukum bisa diterapkan ketika negara bisa hadir di masyarakat. Dialog harus intensif dilakukan agar masalah tersebut tidak menimbulkan resiko lebih besar,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 11 Januari 2022.
Adapun setelah terdapat kabar warga dibunuh, sebanyak 150 orang turun dari Ilekma, Nduga menuju ke Wouma dengan membawa alat-alat perang tradisional berupa panah, kapak, parang dan tombak.
Masyarakat Lanny Jaya merespons serangan tersebut dengan mengerahkan sebanyak 300 orang hingga terjadi bentrokan. Peristiwa ini mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, mulai dari luka tusuk hingga terkena panah. Polisi pun menyita sejumlah barang bukti antara lain, lima buah anak panah, baju, hingga sepatu boots.
Kepolisian menerjunkan personel untuk melakukan penjagaan serta patroli di kedua kelompok massa. Tujuannya untuk mencegah terjadinya bentrokan kembali terjadi.