Di Lembang, Ada Pasar yang Hanya Buka Saat Bulan Purnama, Gimana Penampakannya?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Bandung memang selalu punya hal unik untuk diceritakan. Salah satunya, keberadaan pasar Purnama yang berada di Kampung Areng, Desa Wangunsari, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sesuai namanya, Pasar Purnama digelar saat bulan purnama. Perhelatan ini baru dua kali digelar, terakhir saat Gerhana Bulan Total tahun 2018 lalu. Berbagai macam dagangan dijajakan, mulai dari ketan bakar, susu murni, masakan tradisional, hingga produk kerajinan tangan

Menariknya, pengunjung tak hanya dimanjakan dengan wisata belanja atau kuliner di sini. Namun juga bisa menyaksikan berbagai fenomena luar angkasa melalui Observatorium Mini, Imah Noong yang didirikan Hendro Setyanto.

“Ini merupakan pengembangan kampung eduwisata, setelah Imah Noong kita juga ada Musalatorium, kemudian kita ingin melibatkan juga masyarakat sehingga kita laksanakan Pasar Purnama ini,” kata Hendro.

Hendro yang juga peneliti astronomi itu, mengatakan konsep awal digelarnya Pasar Purnama yakni ingin mengajak warga untuk menikmati indahnya malam di bawah sinar rembulan, tanpa penerangan dari lampu.

“Kita buat gerainya dari bambu, kita inginnya penerangan menggunakan cempor seperti suasana di kampung tempo dulu, tapi ya masih bertahap untuk sekarang,” katanya.

Soal pemilihan waktu pelaksanaan, Hendro mengatakan tak setiap purnama pasar ini digelar. Sebab, ia menyesuaikan dengan waktu libur. “Kalau misal purnamanya di malam selasa, besoknya kan tidak libur, nah kalau purnamanya Sabtu, besoknya kan Minggu, warga juga kan bisa beristirahat,” katanya.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini