MINEWS, JAKARTA-Dermawan mungkin itu kata yang tepat bagi seorang perempuan dari Australia, Leila Cheavin. Nenek berusia 92 tahun ini telah menghabiskan 16 tahun terakhir dari hidupnya untuk menjahit gaun bagi gadis-gadis kurang mampu di India. Bahkan kini desain bajunya sekarang dikenal di pasar-pasar di selatan New Delhi.
“Berapa banyak yang telah saya hasilkan? 20.000? Saya tak ingat. Saya tak begitu menghitungnya!,” ujar Leila tentang gaun-gaun, yang semuanya unik, itu.
“Anda hanya memotong polanya dan menjahitnya. Itu membuat saya sibuk dan memberi saya sesuatu untuk dilakukan.”
Mengutip ABC Indonesia, Dr Rashmi Sharma yang menangani Leila mengatakan soal menjahit itu merupakan idenya. Ia memberikan kain sisa kepada Leila dan meminta mengubahnya menjadi sesuatu untuk gadis-gadis ini di India.
Setelah jadi, dirinya membawa sejumlah gaun Leila dari Canberra ke kota Vrindavan, selatan Delhi, di mana pakaian itu langsung menjadi berita.
“Pakaian ini sangat bagus,” kata Dr Sharma, yang mengantarkan gaun-gaun itu sendiri kepada para siswi. Ia sampai membeli bagasi ekstra 100 kilogram untuk mengangkut gaun-gaun Leila tiap bepergian ke India.
Pasien-pasien di Rumah Sakit Isabella Plains di Canberra selatan menyumbangkan kantong-kantong kain dan wol, dan Leila menyatukan potongan-potongan aneh tersebut.
Jauh dari kesan serampangan, gaun-gaun Leila langsung dikenali di India sebagai gaun tabrak warna dan pola. “Kadang-kadang Anda berada di pasar, jauh dari sekolah, dan gadis-gadis kecil berjalan mengenakan salah satu gaunnya,” kata Dr Sharma.
Namun, kini Leila kini bersiap untuk pensiun dari mesin jahitnya, tetapi warisannya yang menakjubkan akan tetap berada di tangan yang tepat.
“Ini adalah cara yang bagus untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa, seiring bertambahnya usia, Anda mungkin sudah tak bekerja tetapi Anda masih memiliki semua keterampilan yang masih perlu kita manfaatkan.”