MATA INDONESIA, MOSKOW – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Angkatan Laut negara itu akan melakukan serangkaian latihan di semua zona tanggung jawab dari Januari hingga Februari. Sebanyak 140 kapal tempur, lebih dari 50 pesawat, 1,000 peralatan militer, serta 10,000 prajurit militer dikerahkan untuk latihan militer.
“Sesuai dengan rencana pelatihan angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2022, serangkaian latihan angkatan laut akan diadakan pada Januari-Februari di semua zona tanggung jawab armada di bawah bimbingan umum Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolay Yevmenov,” demikian rilis berita tersebut.
“Latihan tersebut akan mencakup lautan yang menyapu Rusia dan juga wilayah Samudra Dunia yang sangat penting. Akan ada beberapa latihan di Laut Mediterania dan Laut Utara dan Laut Okhotsk, di Atlantik Timur Laut dan di Pasifik,” kata Kementerian Pertahanan, melansir News Week, Jumat, 21 Januari 2022.
Sebanyak enak kapal serbu amfibi dari armada Baltik dan Utara meninggalkan pelabuhan Baltiysk pada 15 Januari untuk pergi ke daerah yang ditunjuk untuk menjalani pemusatan latihan.
Sehari sebelumnya, ada laporan enam kapal perang amfibi Rusia dari armada Utara dan Baltik melewati Selat Inggris, menurut The Drive. Beberapa berharap kapal pada akhirnya mencapai Laut Hitam.
Pengumuman latihan itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden membuat komentar yang menunjukkan bahwa “serangan kecil” dari Rusia ke wilayah Ukraina dapat menghasilkan tanggapan yang lebih terukur dari AS dan sekutunya.
“Satu hal, jika itu serangan kecil dan kami akhirnya harus berjuang tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan,” kata Biden kepada wartawan.
“Tetapi jika mereka benar-benar melakukan apa yang mereka mampu lakukan dengan pasukan yang terkumpul di perbatasan, itu akan menjadi bencana bagi Rusia jika mereka menginvasi Ukraina lebih lanjut,” sambungnya.
Ratusan ribu tentara Rusia yang berada di perbatasan dekat Kiev membuat pejabat AS dan sejumlah pihak meyakini Moskow akan menyerang Ukraina. Namun, Presiden Vladimir Putin membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa manuver pasukan ini adalah masalah internal.