COVID-19 Meningkat, Malaysia Kembali Lockdown 2 Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia akan kembali menerapkan lockdown nasional yang akan dimulai pada Selasa, 1 Juni 2021. Dengan begitu, sebagian besar pabrik dan pusat perbelanjaan dilarang beroperasi.

Keputusan pemerintah Malaysia kembali menerapkan lockdown demi membendung rekor infeksi dan kematian yang diakibatkan oleh COVID-19. Berdasarkan data Worldometer, Malaysia mencatatkan 565,533 kasus COVID-19 dengan angka kematian 2,729 jiwa.

Selama lockdown, warga hanya diperbolehkan untuk berpergian dalam radius 10 km dari rumah mereka. Setiap rumah hanya diizinkan dua anggota keluarga yang bepergian untuk hal-hal esensial, termasuk belanja kebutuhan dan bahan makanan, layanan penting pengobatan, dan urusan perbankan.

Menteri Senior Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa hanya 17 sektor penting yang akan diizinkan beroperasi selama lockdown, antara lain: usaha makanan dan minuman, utilitas, transportasi, perbankan, e-commerce dan sektor komunikasi meliputi media, serta telekomunikasi dan jasa pos.

Di bawah prosedur operasi standar baru yang akan berlaku mulai 1 Juni, semua sektor yang diizinkan beroperasi dapat buka mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam. Sementara bisnis makanan dan minuman akan terus beroperasi di bawah batasan yang ada dan hanya melayani pesanan bawa pulang dan antar.

“Tidak ada jam malam, tetapi saya berharap tidak ada orang di luar setelah jam 8 malam, karena tidak akan ada kegiatan ekonomi setelah waktu itu,” kata Datuk Seri Ismail dalam pertemuan bersama dengan Kepala Kesehatan, Noor Hisham Abdullah, melansir The Straits Times.

Sebagian besar pabrik di sektor manufaktur akan ditutup, kecuali pabrik yang terlibat dalam pembuatan produk penting seperti makanan dan minuman, dan barang-barang perawatan kesehatan. Namun, ini akan dibatasi untuk beroperasi hanya dengan kapasitas 60 persen, dan dari pukul 8 pagi hingga 8 malam.

Pabrik adalah sumber utama dari cluster tempat kerja, setelah pemerintah mengizinkan mereka untuk tetap buka di bawah perintah kontrol pergerakan (MCO) yang diterapkan pada awal Mei, dengan alasan masalah ekonomi.

Lockdown yang berlangsung selama dua pekan adalah bagian dari langkah tiga fase yang diumumkan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk memerangi lonjakan infeksi  COVID-19 di Malaysia sejak pandemi dimulai pada awal 2020.

Malaysia saat ini memiliki 78.017 kasus COVID-19 aktif, dengan 846 orang menerima perawatan intensif di rumah sakit. Sekitar setengah dari mereka dalam perawatan intensif menggunakan dukungan ventilator.

Tan Sri Noor Hisham sebelumnya telah memperingatkan bahwa negara itu mungkin mencapai lima digit kasus harian dan mencatat hingga 13.000 infeksi setiap hari pada pertengahan Juni jika tingkat penularan saat ini tetap ada.

Mitra koalisi Perikatan Nasional Tan Sri Muhyiddin Umno dan juga mantan perdana menteri Mahathir Mohamad sebelumnya menyerukan agar penguncian penuh diterapkan untuk membendung lonjakan infeksi COVID-19.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini